Harga emas bertahan di sekitar level $2080 per troy ons, ditopang oleh anjloknya Dolar AS dan imbal hasil Treasury seiring mengecewakannya data ekonomi AS.
Pada pekan lalu, sebuah data menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur AS mengalami kontraksi 16 bulan berturut-turut, sementara survei konsumen yang dilakukan oleh University of Michigan menunjukkan semangat kerja cenderung lebih rendah dari perkiraan.
Dari sisi kebijakan moneter, Ketua The Fed New York John Williams memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunganya pada akhir tahun ini.
Ke depan, fokus para pelaku pasar akan tertuju pada pidato Ketua The Fed Jerome Powell di hadapan Kongres AS guna mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai prospek kebijakan moneter.
Tidak hanya itu, fokus para pelaku pasar juga akan tertuju pada rilis data ketenagakerjaan AS dan manufaktur AS pada pekan ini.