Harga minyak mentah WTI merangkak naik ke sekitar level $80 per barel, ditopang oleh membaiknya prospek permintaan minyak global dan masih berlanjutnya konflik di Timur Tengah.
Pada hari Kamis, sebuah data menunjukkan bahwa impor minyak mentah China pada bulan April mengalami kenaikan – sinyal permintaan minyak dari negara importir minyak mentah terbesar di dunia tersebut mulai pulih.
Di AS, melonjaknya jumlah warga AS yang mengajukan tunjangan pengangguran memperkuat ekspektasi bahwa The Fed akan segera menurunkan suku bunganya.
Meskipun demikian, beberapa pejabat The Fed memberikan sinyal bahwa tingkat suku bunga akan tetap tinggi selama beberapa waktu lantaran risiko kenaikan inflasi masih tetap ada.
Sementara itu, Israel mengatakan akan melanjutkan rencana untuk menyerang Rafah dan bagian Gaza lainnya, terlebih setelah negosiasi perdamaian di Mesir tidak menghasilkan kemajuan.
Di tempat terpisah, menjelang berlangsungnya pertemuan OPEC+ pada 1 Juni mendatang, para pelaku pasar masih dibayangi ketidakpastian mengenai kebijakan produksi OPEC+ di masa mendatang.