Harga minyak mentah WTI turun ke bawah level $60 per barel menyusul meningkatnya kekhawatiran seputar prospek permintaan, terutama di tengah memanasnya hubungan antara AS dan China.
Hubungan antara kedua negara kian memanas setelah AS mengumumkan bahwa tarif impor dari China akan dinaikkan menjadi 145%.
Keputusan tersebut diambil di tengah adanya penundaan kebijakan tarif untuk sebagian besar negara, dan dikhawatirkan akan berpengaruh negatif terhadap permintaan minyak dari China, yang merupakan salah satu importir minyak mentah terbesar di dunia.
Kian membebani harga minyak, OPEC+ sepakat untuk meningkatkan produksi minyaknya, sehingga dikhawatirkan akan membuat pasar kelebihan pasokan.
Sementara itu, pemerintahan Trump kembali menjatuhkan sanksi terhadap jaringan minyak Iran – termasuk terminal penyimpanan yang berbasis di China – hanya beberapa hari menjelang berlangsungnya pertemuan antara AS dan Iran.
Pada saat yang sama, pipa minyak Keystone dari Kanada masih tetap ditutup pasca terjadinya tumpahan minyak di North Dakota, sehingga dikhawatirkan akan mengganggu pasokan minyak.
