Harga minyak mentah WTI bergerak stabil di sekitar level $83 per barel di tengah tetap tingginya optimisme terhadap prospek pasokan minyak global dan meningkatnya ketidakpastian seputar prospek permintaan minyak dari China.
Dari sisi permintaan, para investor masih mengkhawatirkan pemulihan ekonomi China yang cenderung lamban, seraya menantikan rilis data produksi industri, penjualan ritel, dan data ketenagakerjaan China pada hari Selasa.
Di saat yang sama, data Producer Price Index (PPI) AS yang lebih tinggi dari perkiraan juga memicu spekulasi bahwa Federal Reserve akan mempertahankan tingkat suku bunga tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama, sehingga mendongkrak mata uang Dolar AS dan menekan harga komoditas dalam mata uang Dolar AS.
Sebagai informasi, selama tujuh pekan terakhir, harga minyak telah melonjak lebih dari 20% pasca negara-negara anggota OPEC+ seperti Arab Saudi dan Rusia mengumumkan akan mengurangi produksi minyaknya.
Menurut International Energy Agency (IEA), pemangkasan pasokan diprediksi akan mengurangi persediaan minyak di sisa akhir tahun ini, dan permintaan minyak mentah global berpotensi melonjak ke angka 103 juta barel per hari.