Harga minyak mentah WTI turun ke sekitar level $61.2 per barel seiring belum meredanya kekhawatiran terhadap prospek permintaan, terutama di tengah kian memanasnya tensi perang dagang antara AS dan China.
Meskipun Presiden AS Donald Trump baru saja mengumumkan pengecualian atas beberapa produk elektronik yang diimpor dari China, ia mengindikasikan bahwa sejumlah kebijakan tarif akan diumumkan pada waktunya, sehingga ketidakpastian masih tetap tinggi.
Selain itu, keputusan OPEC+ untuk meningkatkan produksi minyaknya lebih cepat dari perkiraan menimbulkan kekhawatiran seputar prospek pasokan.
Ke depan, para investor akan menantikan rilis laporan bulanan OPEC, yang akan dirilis pada hari ini, untuk mencari petunjuk terkait alasan OPEC+ meningkatkan produksinya.
Dari sisi geopolitik, tanda-tanda meredanya tensi hubungan antara AS dan Iran berpotensi meningkatkan pasokan minyak global, terutama ke China.
Pembicaraan yang diadakan di Oman pada akhir pekan lalu menjadi pembicaraan pertama sejak 2022, dan mengindikasikan adanya upaya untuk menyelesaikan masalah program nuklir Iran.