Harga minyak mentah WTI bergerak stabil di atas level $72 per barel di tengah meningkatnya tensi geopolitik di Timur Tengah dan meningkatnya ketidakpastian seputar prospek permintaan.
Pada hari Senin (15 Januari) kemarin, sebuah rudal balistik anti-kapal yang diluncurkan oleh Militan Houthi menghantam sebuah kapal komersial milik AS. Akibatnya, kondisi tersebut dikhawatirkan akan mengganggu aktivitas perdagangan global.
Tidak hanya itu, beberapa kapal tanker juga memutuskan untuk menghindari Laut Merah bagian Selatan, sehingga meningkatkan biaya pengiriman dan membuat beberapa pengiriman tertunda.
Sementara itu, ketidakpastian mengenai prospek ekonomi global terus membebani pasar minyak, terlebih di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa era suku bunga tinggi akan bertahan untuk jangka waktu yang lebih lama.
European Central Bank baru-baru ini bahkan mengindikasikan masih terlalu dini untuk memangkas suku bunganya pada tahun ini lantaran masih adanya risiko inflasi dan geopolitik.
Selain itu, spekulasi bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunganya lebih cepat dari perkiraan juga cenderung mereda.