Harga minyak mentah WTI turun ke bawah level $76 per barel pasca Presiden AS Donald Trump mengancam akan memberlakukan tarif sebesar 10% terhadap produk impor dari China. Pernyataan tersebut disampaikan sehari setelah ia mengancam akan memberlakukan tarif terhadap produk impor dari Kanada dan Meksiko.
Selain faktor di atas, para investor juga tengah mencermati kebijakan energi Trump. Trump sebelumnya berjanji akan mendeklarasikan keadaan darurat energi nasional yang bertujuan untuk meningkatkan produksi minyak dalam negeri. Hal ini akan dilakukan dengan cara melonggarkan proses perizinan, membuka lebih banyak lahan untuk eksplorasi, dan membatalkan kebijakan energi bersih yang diberlakukan selama pemerintahan Biden.
Sementara itu, sanksi terbaru AS terhadap Rusia telah mengganggu pasar minyak dan tanker global. Sanksi-sanksi tersebut sejauh ini telah menimbulkan kekhawatiran seputar rantai pasokan dan meningkatkan volatilitas pasar.
Di tempat terpisah, Pantai Teluk AS diterjang badai musim dingin. Di North Dakota, produksi minyak dilaporkan turun 130,000 hingga 160,000 barel per hari akibat cuaca buruk.