Harga minyak mentah WTI bergerak stabil di atas level $79 per barel, namun masih terbebani oleh prospek permintaan minyak dan penguatan Dolar AS.
Sejumlah negara maju seperti AS, Zona Euro, dan Inggris melaporkan data PMI yang lebih rendah dari perkiraan, sehingga membebani prospek permintaan minyak.
Dolar AS juga terus melanjutkan tren positifnya menjelang pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell di Jackson Hole, sehingga membuat harga minyak menjadi lebih mahal bagi pembeli dalam mata uang lainnya.
Dari sisi pasokan, Menteri Perminyakan Iran mengatakan bahwa produksi minyak negara tersebut akan mencapai 3.4 juta barel per hari meskipun terdapat sanksi dari Amerika Serikat, sedangkan pemerintah Amerika Serikat dilaporkan sedang mempertimbangkan proposal guna meringankan sanksi terhadap sektor perminyakan Venezuela.
Di sisi lain, harga minyak masih ditopang oleh pemangkasan produksi minyak oleh anggota OPEC+, di mana Arab Saudi dilaporkan tengah mempertimbangkan untuk memangkas produksi minyaknya sebesar 1 juta barel per hari hingga bulan Oktober.
