Harga minyak mentah WTI naik ke sekitar level $71.2 per barel setelah memanasnya tensi geopolitik yang melibatkan produsen minyak besar, yaitu Rusia dan Iran, meningkatkan kekhawatiran seputar prospek pasokan minyak global.
Pada pekan lalu, harga minyak berhasil membukukan kenaikan mingguan terbesar dalam kurun hampir dua bulan setelah Ukraina melancarkan serangan pertamanya ke Rusia menggunakan senjata dari AS dan Inggris. Di sisi lain, Rusia melancarkan serangan balasan dengan menembakkan rudal balistik hipersonik yang baru saja dikembangkan.
Dari Timur Tengah, Iran mengumumkan rencana untuk memperluas kapasitas pembuatan bahan bakar nuklirnya setelah sempat dikecam oleh badan pengawas atom PBB, sehingga meningkatkan ketegangan dengan Barat.
Selain itu, harga minyak juga ditopang oleh adanya tanda-tanda meningkatnya permintaan dari dua negara importir minyak mentah terbesar di dunia, yaitu Tiongkok dan India.
Menurut data terbaru, impor minyak mentah Tiongkok berhasil rebound, sedangkan sejumlah perusahaan kilang minyak di India meningkatkan produksi minyak mentahnya sebesar 3% menjadi 5.04 juta barel per hari di tengah meningkatnya ekspor bahan bakar.