Harga minyak mentah WTI turun ke sekitar level $64.4 per barel setelah sempat menguat hampir 2% pada perdagangan hari sebelumnya. Pergerakan ini terjadi di tengah adanya sikap wait and see para investor atas perkembangan konflik antara Rusia dan Ukraina.
Kenaikan harga minyak pada hari Senin dipicu oleh adanya kekhawatiran seputar pasokan, menyusul serangan drone Ukraina terhadap fasilitas listrik dan energi Rusia pada akhir pekan. Harga minyak juga turut ditopang oleh pernyataan Presiden AS, Donald Trump, yang memperingatkan kemungkinan penambahan tarif terhadap mitra dagang Rusia atau sanksi baru bagi Rusia jika tidak berhasil mencapai kemajuan terkait kesepakatan damai dalam dua pekan ke depan.
Dari sisi permintaan, menguatnya ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter oleh The Fed turut mendongkrak harga minyak. Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, pada hari Jumat lalu memberikan sinyal akan memangkas suku bunga pada bulan September, di mana keputusan tersebut diharapkan dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi sekaligus permintaan minyak.