Harga minyak mentah WTI turun ke sekitar level $75 per barel setelah sejumlah perusahaan pelayaran besar mulai kembali berlayar ke Laut Merah di tengah berlanjutnya serangan dan ketidakpastian geopolitik di Timur Tengah.
Maersk dan CMA CGM mengatakan akan melanjutkan pelayaran melalui Laut Merah setelah dibentuknya sebuah gugus tugas maritim yang dipimpin oleh Amerika Serikat guna melindungi kapal-kapal komersial di wilayah tersebut.
Sementara itu, harga minyak sempat melonjak hampir 3% pada hari Selasa (26 Desember) kemarin setelah turunnya tingkat inflasi AS memperkuat spekulasi bahwa Federal Reserve akan mulai menurunkan suku bunganya pada tahun depan, sehingga meningkatkan prospek pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak global.
Tidak hanya itu, seorang pejabat Israel juga mengatakan bahwa perang Gaza akan berlangsung “selama berbulan-bulan”, sehingga memicu kekhawatiran bahwa konflik geopolitik yang lebih dalam di Timur Tengah akan mengganggu pasokan minyak.