Harga minyak mentah WTI turun tipis ke sekitar level $77 per barel setelah sempat naik lebih dari 1% pada hari sebelumnya – ditopang oleh adanya gangguan pengiriman dan meningkatnya kekhawatiran tentang pasokan.
Kondisi tersebut terjadi setelah militan Houthi di Yaman terus melancarkan serangan terhadap beberapa kapal yang melintas di Laut Merah, sehingga meningkatkan biaya sekaligus menunda pengiriman.
Para investor juga tengah memantau negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Qatar yang telah terhenti beberapa kali.
Di Amerika Serikat, para ekonom mencatat tingginya permintaan minyak dari kilang, yang diuntungkan oleh tingginya margin keuntungan.
Sejumlah kilang dengan margin keuntungan yang tinggi dilaporkan telah membeli lebih banyak minyak, sementara pembeli dari luar negeri memilih untuk membeli minyak mentah Amerika guna menghindari masalah pengiriman di Laut Merah.
Ke depan, fokus para investor akan tertuju pada rilis data inflasi AS guna mencari gambaran mengenai potensi penurunan suku bunga Federal Reserve.