Adanya kekhawatiran bahwa pasokan minyak akan mengalami surplus membuat harga minyak kembali turun ke sekitar level $67 per barel.
Pada hari Kamis, sebuah laporan mengatakan Arab Saudi tengah bersiap untuk menaikkan produksi minyaknya pada bulan Desember, sekalipun jika hal tersebut membuat harga minyak terus turun.
Laporan tersebut muncul di tengah adanya spekulasi bahwa OPEC+ akan menaikkan produksi minyaknya, di mana kebijakan tersebut diprediksi akan berlaku efektif pada bulan Desember setelah sempat ditunda selama dua bulan.
Turut menekan harga minyak, sejumlah ladang minyak mentah di Libya diprediksi akan kembali beroperasi setelah beberapa faksi pemerintah menyetujui gubernur bank sentral yang baru.
Di saat yang sama, harga minyak juga tertekan oleh memburuknya prospek permintaan minyak dari China, sekalipun setelah bank sentral China mengucurkan stimulus moneter guna mendongkrak aktivitas ekonomi Negeri Tirai Bambu tersebut.