Harga minyak mentah WTI naik ke atas level $77.5 per barel seiring meningkatnya kekhawatiran terhadap eskalasi konflik di Timur Tengah.
Pada Minggu (28 Juli) kemarin, Israel berjanji akan membalas serangan Hizbullah pasca sebuah roket menghantam wilayah Dataran Tinggi Golan dan menewaskan 12 anak-anak dan remaja.
Terlepas dari situasi tersebut, Hizbullah “dengan tegas menyangkal” keterlibatannya dalam serangan tersebut.
Memanasnya tensi konflik di Timur Tengah sejauh ini menimbulkan risiko terhadap prospek pasokan dan mendongkrak harga minyak.
Sementara itu, data PCE Price Index yang dirilis pada akhir pekan lalu membukukan hasil yang sesuai dengan ekspektasi pasar – memperkuat spekulasi bahwa The Fed akan menurunkan suku bunganya pada bulan September, dan berpotensi mendongkrak harga minyak.
