BerandaIstilahHistorical Cost

Historical Cost

Apa itu Historical Cost?

A historical cost adalah ukuran nilai yang digunakan dalam akuntansi. Nilai suatu aset pada neraca dicatat dengan biaya asalnya saat diperoleh oleh perusahaan. Metode historical cost digunakan untuk aset tetap di Amerika Serikat berdasarkan prinsip akuntansi yang diterima umum (GAAP).

Memahami Historical Cost

Prinsip historical cost adalah prinsip akuntansi dasar dalam U.S. GAAP. Sebagian besar aset harus dicatat dalam neraca pada historical cost mereka berdasarkan prinsip historical cost meskipun nilainya telah meningkat secara signifikan seiring waktu.

Tidak semua aset dicatat pada historical cost. Sekuritas yang dapat diperdagangkan dicatat dalam neraca pada nilai pasar wajar mereka dan aset tidak berwujud yang mengalami penurunan nilai diturunkan dari historical cost ke nilai pasar wajar mereka.

Menilai aset pada historical cost mencegah pembesaran nilai aset ketika apresiasi aset mungkin disebabkan oleh kondisi pasar yang volatil. Aset tersebut tetap akan dicatat dalam neraca pada $100.000 jika kantor pusat utama perusahaan, termasuk tanah dan bangunan, dibeli dengan harga $100.000 pada tahun 1925 dan nilai pasar yang diharapkan saat ini adalah $20 juta.

Depresiasi Aset

Depresiasi aset harus dicatat untuk memperhitungkan keausan pada aset jangka panjang sesuai dengan prinsip kehati-hatian dalam akuntansi. Aset tetap seperti bangunan dan mesin akan mengalami depresiasi yang dicatat secara berkala selama umur manfaat aset tersebut. Depresiasi tahunan akan terakumulasi seiring waktu dan dicatat di bawah historical cost aset pada neraca.

Aset Kerugian Penurunan vs. Historical Cost

Kerugian penurunan nilai dapat terjadi pada aset tertentu, termasuk aset tak berwujud seperti goodwill, terlepas dari depresiasi aset akibat aus fisik selama periode penggunaan yang lama. Nilai pasar wajar suatu aset telah turun di bawah yang tercatat pada neraca dengan penurunan nilai aset. Beban penurunan nilai aset adalah biaya restrukturisasi yang umum karena perusahaan mengevaluasi ulang nilai dari aset-aset tertentu dan melakukan perubahan bisnis.

Goodwill harus diuji dan ditinjau setidaknya setiap tahun untuk mengidentifikasi adanya penurunan nilai. Aset dianggap mengalami penurunan nilai jika nilainya lebih rendah daripada nilai tercatat di buku. Tidak ada perubahan yang dilakukan pada historical cost jika nilainya naik. Penurunan nilai aset berdasarkan kondisi pasar saat ini akan menjadi praktik akuntansi yang lebih konservatif daripada mempertahankan historical cost tetap.

Mark-to-Market vs. Historical Cost

Praktik mark-to-market dikenal sebagai akuntansi nilai wajar. Beberapa aset dicatat berdasarkan nilai pasar mereka. Nilai suatu aset yang dilaporkan dalam neraca bisa naik atau turun ketika pasar bergerak. Penyimpangan antara akuntansi mark-to-market dan prinsip historical cost berguna untuk melaporkan aset yang dimiliki untuk dijual.

Nilai pasar suatu aset dapat digunakan untuk memprediksi arus kas di masa depan dari potensi penjualan. Contoh umum dari aset mark-to-market termasuk sekuritas yang dapat dipasarkan yang dimiliki untuk tujuan perdagangan. Sekuritas dipatok naik atau turun untuk mencerminkan nilai sebenarnya sesuai dengan kondisi pasar yang ada ketika pasar berfluktuasi. Ini memungkinkan representasi yang lebih akurat mengenai apa yang akan diterima perusahaan jika aset dijual segera dan berguna untuk aset yang sangat likuid.

Artikel Sebelumnya
Artikel Berikutnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terbaru