Harga minyak mentah WTI turun ke bawah level $71 per barel di tengah adanya aksi jual pada aset berisiko.
Pada perdagangan awal tahun ini, saham dan aset berisiko lainnya berada di bawah tekanan, sedangkan Dolar AS dan imbal hasil obligasi AS rebound seiring meredanya spekulasi seputar pemangkasan suku bunga oleh sejumlah bank sentral utama pada tahun ini.
Adanya indikasi peningkatan pasokan minyak global, terutama dari negara non-OPEC, dan ketidakpastian seputar prospek permintaan juga terus membebani pasar.
Sementara itu, para pelaku pasar terus memantau perkembangan geopolitik di Timur Tengah, terlebih pasca Iran mengerahkan sebuah kapal perang ke Laut Merah pada awal pekan ini – sebuah langkah berani yang dilakukan untuk menantang pasukan AS di jalur perdagangan utama.
Selama akhir pekan kemarin, helikopter Angkatan Laut AS menghancurkan tiga kapal Houthi yang awaknya berusaha menaiki sebuah kapal kontainer di Laut Merah, sehingga menewaskan beberapa orang.