Inventory

Istilah Inventory mengacu pada bahan baku yang digunakan dalam produksi serta barang yang diproduksi dan tersedia untuk dijual. Inventory perusahaan merupakan salah satu aset terpenting yang dimilikinya karena perputaran Inventory merupakan salah satu sumber utama perolehan pendapatan dan laba berikutnya bagi pemegang saham perusahaan. Ada tiga jenis Inventory, termasuk bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi. Inventory dikategorikan sebagai aset lancar pada neraca perusahaan.

Memahami Inventory

Inventory merupakan aset yang sangat penting bagi perusahaan mana pun. Inventory didefinisikan sebagai rangkaian barang yang digunakan dalam produksi atau barang jadi yang dimiliki oleh perusahaan selama kegiatan bisnis normalnya. Ada tiga kategori umum Inventory, termasuk bahan baku (setiap persediaan yang digunakan untuk memproduksi barang jadi), barang dalam proses (WIP), dan barang jadi atau yang siap dijual.

Seperti disebutkan di atas, Inventory diklasifikasikan sebagai aset lancar pada neraca perusahaan, dan berfungsi sebagai penyangga antara produksi dan pemenuhan pesanan. Ketika item persediaan dijual, biaya penyimpanannya dipindahkan ke kategori harga pokok penjualan (HPP) pada laporan laba rugi.

Berdasarkan U.S. GAAP (Generally Accepted Accounting Policies), persediaan dapat dinilai dengan tiga cara. Metode-metode ini adalah:

  • Metode first-in, first-out (FIFO), yang menyatakan bahwa HPP didasarkan pada biaya bahan yang dibeli paling awal. Sebaliknya, biaya penyimpanan persediaan yang tersisa didasarkan pada biaya bahan yang dibeli paling akhir.
  • Metode last-in, first-out (LIFO). Metode ini menyatakan bahwa HPP dinilai menggunakan biaya bahan yang dibeli paling akhir, sedangkan nilai persediaan yang tersisa didasarkan pada bahan yang dibeli paling awal.
  • Metode rata-rata tertimbang, yang mengharuskan penilaian persediaan dan HPP berdasarkan biaya rata-rata semua bahan yang dibeli selama periode tersebut.

Pertimbangan Khusus

Banyak produsen bermitra dengan pengecer untuk menitipkan persediaan mereka. Persediaan konsinyasi adalah persediaan yang dimiliki oleh pemasok/produsen (umumnya grosir) tetapi dipegang oleh pelanggan (umumnya pengecer). Pelanggan kemudian membeli persediaan tersebut setelah dijual kepada pelanggan akhir atau setelah mereka menggunakannya (misalnya, untuk memproduksi produk mereka sendiri).

Manfaat bagi pemasok adalah bahwa produk mereka dipromosikan oleh pelanggan dan mudah diakses oleh pengguna akhir. Manfaat bagi pelanggan adalah bahwa mereka tidak mengeluarkan modal sampai menjadi menguntungkan bagi mereka. Ini berarti mereka hanya membelinya ketika pengguna akhir membelinya dari mereka atau sampai mereka menggunakan persediaan untuk operasi mereka.

Jenis Persediaan

Ingatlah bahwa persediaan umumnya dikategorikan sebagai bahan mentah, barang dalam proses, dan barang jadi. IRS juga mengklasifikasikan barang dagangan dan perlengkapan sebagai kategori persediaan tambahan.

Bahan mentah adalah bahan yang belum diproses yang digunakan untuk memproduksi barang. Contoh bahan baku meliputi:

  • Aluminium dan baja untuk pembuatan mobil
  • Tepung untuk toko roti yang memproduksi roti
  • Minyak mentah yang disimpan oleh kilang minyak

Inventory barang dalam proses adalah barang setengah jadi yang menunggu penyelesaian dan penjualan kembali. Inventory WIP juga dikenal sebagai Inventory di lantai produksi. Pesawat terbang setengah jadi atau kapal pesiar setengah jadi dianggap sebagai Inventory barang dalam proses. Barang jadi adalah produk yang melalui proses produksi, dan telah selesai serta siap dijual. Pengecer biasanya menyebut Inventory ini sebagai barang dagangan. Contoh umum barang dagangan meliputi barang elektronik, pakaian, dan mobil yang disimpan oleh pengecer.

Manajemen Inventory

Memiliki persediaan dalam jumlah besar untuk waktu yang lama biasanya bukan ide yang baik bagi suatu bisnis. Itu karena tantangan yang ditimbulkannya, termasuk biaya penyimpanan, biaya pembusukan, dan ancaman keusangan.

Memiliki persediaan yang terlalu sedikit juga memiliki kerugian. Misalnya, perusahaan menanggung risiko terkikisnya pangsa pasar dan kehilangan laba dari penjualan potensial.

Prakiraan dan strategi manajemen Inventory, seperti sistem Inventory just-in-time (JIT) (dengan biaya backflush), dapat membantu perusahaan meminimalkan biaya Inventory karena barang dibuat atau diterima hanya saat dibutuhkan.

Merupakan ide yang baik bagi perusahaan untuk berinvestasi dalam sistem manajemen Inventory yang baik. Hal ini terutama berlaku untuk bisnis yang lebih besar dengan berbagai saluran penjualan dan fasilitas penyimpanan. Sistem ini mampu mengidentifikasi pemborosan, perputaran rendah, dan penipuan/perampokan.

Perputaran Inventory

Perputaran Inventory merupakan bagian penting dari manajemen Inventory. Disebut juga perputaran stok, ini adalah metrik yang mengukur seberapa banyak Inventory perusahaan yang dijual, diganti, atau digunakan dan seberapa sering. Angka ini memberikan wawasan tentang seberapa menguntungkan perusahaan dan apakah ada inefisiensi yang perlu ditangani.

Permintaan konsumen merupakan indikator utama yang dapat menentukan apakah tingkat persediaan akan berputar dengan cepat atau tidak akan bergerak sama sekali. Permintaan yang lebih tinggi biasanya berarti bahwa produk dan layanan perusahaan akan berpindah dari rak ke tangan konsumen dengan cepat, sementara permintaan yang lemah sering kali menyebabkan tingkat perputaran yang lambat.

Perputaran persediaan perusahaan sering kali dinyatakan sebagai rasio. Rasio perputaran persediaan dihitung menggunakan rumus berikut:

Rasio Perputaran Persediaan = HPP ÷ Nilai Rata-rata Persediaan

Pimpinan perusahaan dapat menggunakan angka ini untuk membuat keputusan penting tentang apakah mereka harus terus memproduksi produk dan layanan tertentu atau menentukan apakah ada masalah yang perlu ditangani.

Kesimpulan

Persediaan menyediakan bahan bagi bisnis untuk menjaga operasi mereka tetap berjalan. Ini termasuk bahan mentah yang dibutuhkan dalam produksi barang dan jasa, serta barang jadi yang dijual perusahaan kepada konsumen di pasar. Mengelola persediaan dan menentukan tingkat perputaran dapat membantu perusahaan menentukan seberapa sukses mereka dan di mana mereka dapat menutupi kekurangan ketika laba mulai mengering.

Artikel Sebelumnya
Artikel Berikutnya

Baca Juga