Harga minyak mentah WTI anjlok lebih dari 3% dan saat ini diperdagangkan di bawah level $58 per barel di tengah terus meningkatnya kekhawatiran bahwa kebijakan tarif AS akan membuat ekonomi global jatuh ke jurang resesi sekaligus mengurangi permintaan minyak.
Sebagai informasi, kebijakan tarif yang diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump baru-baru ini akan mulai berlaku pada hari ini, termasuk kebijakan tarif sebesar 104% terhadap China, yang merupakan salah satu importir minyak mentah terbesar di dunia.
Meskipun AS bersikap terbuka untuk melakukan negosiasi atas kebijakan tersebut, China berjanji akan “berjuang sampai akhir”, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa perang dagang akan kian memanas.
Penurunan harga minyak diperparah oleh keputusan OPEC+ untuk meningkatkan produksi minyaknya secara signifikan mulai bulan Mei.
Sejak 2 April, harga minyak mentah WTI telah anjlok sekitar 20%, tertekan oleh memburuknya prospek permintaan dan meningkatnya produksi minyak.
Di tempat terpisah, API melaporkan bahwa persediaan minyak mentah AS pada pekan lalu turun sekitar 1.1 juta barel setelah sempat naik sekitar 6 juta barel pada pekan sebelumnya.