Nilai tukar Yen Jepang menguat ke sekitar level 143.5 per Dolar AS – level tertingginya dalam kurun dua minggu. Penguatan ini terjadi di tengah kembali memanasnya hubungan dagang antara Amerika Serikat dan Jepang.
Presiden AS Donald Trump mengancam akan memberlakukan tarif baru terhadap Jepang. Ia mengkritik Jepang karena enggan mengimpor beras dari Amerika Serikat, serta menegaskan bahwa tarif sebesar 25% terhadap impor mobil Jepang akan tetap diberlakukan lantaran ketidakseimbangan neraca perdagangan terus berlanjut.
Pernyataan Trump tersebut disampaikan menjelang tenggat waktu penting, di mana investor tengah mencermati apakah Jepang dapat mencapai kesepakatan dagang dengan AS sebelum kebijakan tarif resiprokal sebesar 24% kembali diberlakukan pada pekan depan.
Dari dalam negeri, survei Tankan terbaru mengungkapkan bahwa sentimen bisnis di kalangan produsen besar di Jepang pada Q2 2025 mengalami kenaikan – sinyal masih tangguhnya ekonomi Jepang di tengah terus meningkatnya tekanan dari sisi eksternal.
Sementara itu, Yen juga mendapatkan katalis positif tambahan dari pelemahan Dolar AS, yang melemah di tengah adanya kekhawatiran terhadap kebijakan fiskal AS dan ketidakpastian seputar negosiasi dagang.
