Yen Jepang melemah ke sekitar level 154 per Dolar AS – level terendah dalam kurun 54 tahun, setelah data inflasi AS yang lebih tinggi dari perkiraan meningkatkan kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.
Kekhawatiran tersebut bertentangan dengan spekulasi bahwa bank sentral utama lainnya akan mulai melakukan pelonggaran kebijakan moneter, di mana Bank of Japan (BoJ) juga mengindikasikan akan mempertahankan kebijakan moneter yang akomodatif selama beberapa waktu.
Tidak hanya itu, BoJ juga membantah akan menggunakan kenaikan suku bunga guna untuk mendongkrak Yen.
Pelemahan Yen baru-baru ini terjadi bahkan setelah BoJ memutuskan untuk mengakhiri kebijakan suku bunga negatifnya dan mengurangi operasi pembelian aset.
Sementara itu, Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki mengatakan bahwa pihaknya tengah mengamati pergerakan mata uang secara seksama, dan menegaskan bahwa pihak pemerintah “sepenuhnya siap” untuk merespon dengan tepat.