Yen Jepang diperdagangkan di sekitar level 147.5 per Dolar AS setelah sempat mencatatkan penguatan sekitar 1% pada perdagangan hari sebelumnya. Pergerakan ini terjadi seiring para investor terus mencerna hasil pemilihan umum yang berlangsung pada akhir pekan lalu.
Meskipun koalisi partai yang saat ini berkuasa kehilangan suara mayoritas di majelis tinggi, namun hasil pemilu tersebut sesuai dengan ekspektasi para investor. Yang lebih penting, Perdana Menteri Shigeru Ishiba diperkirakan akan tetap menjabat, sehingga meredakan kekhawatiran akan ketidakstabilan politik atau pengunduran diri mendadak.
Ishiba bahkan kembali menegaskan komitmennya untuk terus memimpin pembicaraan tarif dengan Amerika Serikat serta menangani berbagai kebijakan penting lainnya.
Sementara itu, partai oposisi diprediksi akan mendorong kebijakan stimulus fiskal yang lebih besar serta pemotongan pajak – kebijakan yang berpotensi menekan Yen dan mendongkrak imbal hasil obligasi pemerintah Jepang ke level tertinggi beberapa tahun.
Dari sisi perdagangan, Kepala Negosiator Jepang, Ryosei Akazawa, menyatakan bahwa dirinya masih menargetkan tercapainya kesepakatan dagang dengan AS sebelum batas waktu 1 Agustus, meskipun pemilu menjadi tantangan tersendiri.