BerandaIstilahAverage Cost Method

Average Cost Method

Average Cost Method menetapkan biaya untuk item persediaan berdasarkan total biaya barang yang dibeli atau diproduksi dalam suatu periode dibagi dengan jumlah total barang yang dibeli atau diproduksi. Average Cost Method juga dikenal sebagai metode rata-rata tertimbang.

Memahami Average Cost Method

Bisnis yang menjual produk kepada pelanggan harus berurusan dengan persediaan, yang dibeli dari produsen terpisah atau diproduksi oleh perusahaan itu sendiri. Barang-barang yang sebelumnya ada dalam persediaan yang dijual dicatat dalam laporan laba rugi perusahaan sebagai harga pokok penjualan (HPP). HPP adalah angka penting bagi bisnis, investor, dan analis karena dikurangkan dari pendapatan penjualan untuk menentukan margin kotor pada laporan laba rugi. Untuk menghitung total harga pokok penjualan kepada konsumen selama suatu periode, perusahaan yang berbeda menggunakan salah satu dari tiga metode biaya persediaan:

  • Masuk pertama, keluar pertama (FIFO)
  • Masuk terakhir, keluar pertama (LIFO)
  • Average Cost Method

Average Cost Method menggunakan rata-rata sederhana dari semua item yang sama dalam persediaan, terlepas dari tanggal pembelian, diikuti dengan penghitungan item persediaan akhir pada akhir periode akuntansi. Mengalikan biaya rata-rata per item dengan jumlah persediaan akhir akan memberikan angka harga pokok persediaan yang tersedia untuk dijual pada saat itu. Biaya rata-rata yang sama juga diterapkan pada jumlah barang yang terjual pada periode akuntansi sebelumnya untuk menentukan HPP.

Contoh Average Cost Method

Sebagai contoh, perhatikan buku besar persediaan berikut untuk Sam’s Electronics:

Asumsikan perusahaan menjual 72 unit pada kuartal pertama. Biaya rata-rata tertimbang adalah total persediaan yang dibeli pada kuartal tersebut, $113.300, dibagi dengan total jumlah persediaan dari kuartal tersebut, 100, dengan rata-rata $1.133 per unit. Harga pokok penjualan (HPP) akan dicatat sebagai 72 unit yang terjual × $1.133 biaya rata-rata = $81.576. Harga pokok barang yang tersedia untuk dijual, atau persediaan pada akhir periode, akan menjadi 28 barang yang tersisa yang masih dalam persediaan × $1.133 = $31.724.

Manfaat Average Cost Method

Average Cost Method membutuhkan sedikit tenaga kerja untuk menerapkannya dan oleh karena itu, metode ini adalah yang paling murah di antara semua metode lainnya. Selain kesederhanaan penerapan Average Cost Method, pendapatan tidak dapat dimanipulasi dengan mudah seperti metode biaya persediaan lainnya. Perusahaan yang menjual produk yang tidak dapat dibedakan satu sama lain atau yang merasa sulit untuk menemukan biaya yang terkait dengan unit individu akan lebih suka menggunakan Average Cost Method. Hal ini juga membantu ketika ada sejumlah besar barang serupa yang bergerak melalui persediaan, sehingga memakan waktu untuk melacak setiap barang.

Pertimbangan Khusus

Salah satu aspek inti dari prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP) di Amerika Serikat adalah konsistensi. Prinsip konsistensi mengharuskan perusahaan untuk mengadopsi metode akuntansi dan mengikutinya secara konsisten dari satu periode akuntansi ke periode akuntansi lainnya. Sebagai contoh, perusahaan yang mengadopsi Average Cost Method harus terus menggunakan metode ini untuk periode akuntansi berikutnya. Prinsip ini diberlakukan untuk memudahkan pengguna laporan keuangan sehingga angka-angka pada laporan keuangan dapat dibandingkan dari tahun ke tahun. Perusahaan yang mengubah metode biaya persediaan harus menyoroti perubahan tersebut dalam catatan kaki pada laporan keuangan dan menerapkan metode yang sama secara retroaktif pada laporan keuangan komparatif periode sebelumnya.

  • Tags
  • A

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERBARU