Yen Jepang kembali melemah ke atas level 150 per Dolar AS menjelang diterapkannya kebijakan tarif timbal balik AS, yang berpotensi berdampak terhadap ekspor utama Jepang.
Di saat yang sama, terjadinya rebound pada aset berisiko, seperti saham dan komoditas, kian mengurangi permintaan mata uang safe haven seperti Yen.
Dari sisi domestik, notulen pertemuan Bank of Japan (BoJ) bulan Januari mengungkapkan bahwa BoJ masih terbuka untuk menaikkan suku bunganya lebih lanjut, namun keputusan tersebut akan bergantung pada pertumbuhan upah dan tren inflasi.
Salah satu anggota BoJ bahkan mengindikasikan tingkat suku bunga akan mencapai level 1% pada paruh kedua tahun fiskal 2025.
Pekan lalu, BoJ memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga di angka 0.5%, dan para pejabat BoJ cenderung bersikap hati-hati seraya mencermati risiko ekonomi global, terutama terkait dampak dari kebijakan tarif AS.