BerandaIstilahAccounts Receivable Aging

Accounts Receivable Aging

Apa itu Accounts Receivable Aging?

Accounts receivable aging atau umur piutang adalah laporan periodik yang mengkategorikan piutang perusahaan berdasarkan lama waktu faktur yang belum dilunasi. Hal ini digunakan sebagai alat ukur untuk menentukan kesehatan keuangan dan keandalan pelanggan perusahaan.

Jika accounts receivable aging menunjukkan bahwa piutang perusahaan ditagih jauh lebih lambat dari biasanya, ini merupakan tanda peringatan bahwa bisnis mungkin melambat atau perusahaan mengambil risiko kredit yang lebih besar dalam praktik penjualannya.

Cara Kerja Accounts Receivable Aging 

Accounts receivable aging, sebagai perangkat manajemen, dapat mengindikasikan bahwa pelanggan tertentu menjadi risiko kredit, dan dapat menunjukkan apakah perusahaan harus terus melakukan bisnis dengan pelanggan yang terlambat membayar secara kronis.

Accounts receivable aging memiliki kolom-kolom yang biasanya dibagi ke dalam rentang tanggal masing-masing 30 hari dan menunjukkan total piutang yang saat ini jatuh tempo, serta piutang yang telah lewat jatuh tempo untuk setiap periode waktu 30 hari.

Penyisihan Penghapusan Piutang Ragu-ragu

Accounts receivable aging berguna dalam menentukan penyisihan piutang tak tertagih. Ketika mengestimasi jumlah piutang tak tertagih yang akan dilaporkan dalam laporan keuangan perusahaan, laporan accounts receivable aging berguna untuk mengestimasi jumlah total yang akan dihapuskan.

Fitur utama yang berguna adalah agregasi piutang berdasarkan lama waktu jatuh tempo faktur. Piutang yang telah jatuh tempo lebih dari enam bulan tidak mungkin ditagih, kecuali melalui penagihan atau keputusan pengadilan.

Perusahaan menerapkan persentase gagal bayar yang tetap untuk setiap rentang tanggal. Faktur yang telah jatuh tempo dalam jangka waktu yang lebih lama diberikan persentase yang lebih tinggi karena meningkatnya risiko gagal bayar dan penurunan kolektibilitas. Jumlah produk dari setiap rentang tanggal jatuh tempo memberikan estimasi mengenai jumlah piutang tak tertagih.

Aged Receivables Report atau Laporan Piutang Tertagih

Aged receivables report atau laporan receivables yang sudah jatuh tempo adalah tabel yang memberikan rincian receivables tertentu berdasarkan umurnya. Piutang tertentu diagregasi di bagian bawah tabel untuk menampilkan total receivables perusahaan, berdasarkan jumlah hari jatuh tempo faktur.

Judul kolom umumnya mencakup jendela waktu 30 hari, dan baris mewakili piutang masing-masing pelanggan. Berikut adalah contoh laporan accounts receivable aging.

Manfaat dari Accounts Receivable Aging

Temuan dari laporan accounts receivable aging dapat ditingkatkan dengan berbagai cara. Pertama, accounts receivable merupakan turunan dari perpanjangan kredit. Jika perusahaan mengalami kesulitan dalam menagih piutang, yang dibuktikan dengan laporan accounts receivable aging, pelanggan yang bermasalah mungkin akan diminta untuk melakukan bisnis dengan basis tunai. Oleh karena itu, laporan accounts receivable aging sangat membantu dalam menetapkan praktik kredit dan penjualan.

Laporan accounts receivable aging juga diperlukan untuk menghapus piutang tak tertagih. Melacak piutang yang menunggak memungkinkan bisnis untuk memperkirakan jumlah piutang yang tidak dapat ditagih. Hal ini juga membantu mengidentifikasi potensi risiko kredit dan masalah arus kas.

Perusahaan akan menggunakan informasi pada laporan accounts receivable aging untuk membuat surat penagihan yang akan dikirimkan kepada pelanggan dengan saldo yang telah jatuh tempo. Laporan accounts receivable aging dapat dikirimkan kepada pelanggan bersamaan dengan laporan akhir bulan atau surat penagihan yang memberikan informasi rinci mengenai piutang yang belum tertagih. Oleh karena itu, laporan accounts receivable aging dapat digunakan oleh pihak internal maupun eksternal.

Artikel Sebelumnya
Artikel Berikutnya

Artikel Terbaru