Anchoring

Apa itu Anchoring?

Anchoring adalah sebuah heuristik dalam ilmu perilaku finansial yang menggambarkan penggunaan informasi yang tidak relevan secara tidak sadar, seperti harga pembelian sekuritas, sebagai titik referensi tetap (atau anchor) untuk mengambil keputusan selanjutnya mengenai sekuritas tersebut. Dengan demikian, orang cenderung memperkirakan nilai barang yang sama lebih tinggi jika harga stiker yang disarankan adalah $100 daripada jika harganya $50.

Dalam negosiasi penjualan, harga, dan upah, anchoring dapat menjadi alat yang ampuh. Penelitian telah menunjukkan bahwa menetapkan anchor di awal negosiasi dapat memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap hasil akhir daripada proses negosiasi yang mengintervensi. Menetapkan titik awal yang sengaja dibuat terlalu tinggi dapat memengaruhi kisaran semua tawaran balasan berikutnya.

Memahami Anchoring

Anchoring adalah bias kognitif di mana penggunaan tolok ukur sewenang-wenang seperti harga beli atau harga stiker memberikan bobot yang tidak proporsional dalam proses pengambilan keputusan seseorang. Konsep ini adalah bagian dari bidang keuangan perilaku, yang mempelajari bagaimana emosi dan faktor luar lainnya memengaruhi pilihan ekonomi.

Dalam konteks investasi, salah satu konsekuensi dari anchoring adalah bahwa pelaku pasar dengan bias anchoring cenderung menahan investasi yang telah kehilangan nilai karena mereka telah menambatkan estimasi nilai wajar mereka ke harga asli, bukan ke fundamental. Akibatnya, pelaku pasar menanggung risiko yang lebih besar dengan menahan investasi tersebut dengan harapan sekuritas tersebut akan kembali ke harga belinya.

Para pelaku pasar sering kali menyadari bahwa jangkar mereka tidak sempurna dan berusaha membuat penyesuaian untuk mencerminkan informasi dan analisis selanjutnya. Namun, penyesuaian ini sering kali menghasilkan hasil yang mencerminkan bias dari anchor asli.

Bias Anchoring 

Bias anchoring dapat menyebabkan pelaku pasar keuangan, seperti analis keuangan atau investor, membuat keputusan keuangan yang salah, seperti membeli investasi yang dinilai terlalu tinggi atau menjual investasi yang dinilai terlalu rendah. Bias anchoring dapat muncul di mana saja dalam proses pengambilan keputusan keuangan, mulai dari input perkiraan utama, seperti volume penjualan dan harga komoditas, hingga hasil akhir seperti arus kas dan harga sekuritas.

Nilai historis, seperti harga akuisisi atau nilai tertinggi, adalah jangkar yang umum. Ini berlaku untuk nilai-nilai yang diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu, seperti mencapai target pengembalian atau menghasilkan jumlah hasil bersih tertentu. Nilai-nilai ini tidak terkait dengan harga pasar dan menyebabkan pelaku pasar menolak keputusan yang rasional. 

Anchoring dapat muncul dengan metrik relatif, seperti kelipatan penilaian. Pelaku pasar yang menggunakan kelipatan valuasi aturan praktis untuk mengevaluasi harga sekuritas menunjukkan anchoring ketika mereka mengabaikan bukti bahwa satu sekuritas memiliki potensi pertumbuhan laba yang lebih besar.

Beberapa anchor, seperti nilai historis absolut dan nilai yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan, dapat membahayakan tujuan investasi, dan banyak analis menganjurkan investor untuk menolak jenis anchor ini. Anchor lainnya dapat membantu para pelaku pasar menghadapi kompleksitas dan ketidakpastian yang melekat pada lingkungan yang kelebihan informasi. Pelaku pasar dapat melawan bias anchoring dengan mengidentifikasi faktor-faktor di balik anchor dan mengganti pengandaian dengan data yang dapat diukur.

Penelitian dan penilaian yang komprehensif atas faktor-faktor yang memengaruhi pasar atau harga sekuritas diperlukan untuk menghilangkan bias penjangkaran dari pengambilan keputusan dalam proses investasi.

Contoh dari Bias Anchoring

Sangat mudah untuk menemukan contoh bias anchoring dalam kehidupan sehari-hari. Pelanggan untuk suatu produk atau layanan biasanya terpaku pada harga jual berdasarkan harga yang tertera di toko atau yang disarankan oleh penjual. Negosiasi lebih lanjut untuk produk tersebut terkait dengan angka tersebut, terlepas dari biaya sebenarnya.

Dalam dunia investasi, bias anchoring dapat terjadi dalam beberapa bentuk. Contohnya, trader biasanya terpaku pada harga saat mereka membeli sekuritas. Jika seorang trader membeli saham ABC seharga $100, maka secara psikologis mereka akan terpaku pada harga tersebut untuk menentukan kapan harus menjual atau melakukan pembelian tambahan pada saham yang sama – terlepas dari nilai aktual ABC berdasarkan penilaian faktor atau fundamental relevan yang mempengaruhinya.

Dalam kasus lain, analis mungkin akan terpaku pada nilai indeks tertentu pada tingkat tertentu daripada mempertimbangkan angka historis. Contohnya, jika S&P 500 sedang dalam tren naik dan memiliki nilai 3.000, maka kecenderungan analis adalah memprediksi nilai yang lebih dekat dengan angka tersebut daripada mempertimbangkan deviasi standar nilai, yang memiliki rentang yang cukup lebar untuk indeks tersebut.

Anchoring juga sering muncul dalam negosiasi penjualan.  Seorang penjual dapat menawarkan harga yang sangat tinggi untuk memulai negosiasi yang secara obyektif jauh di atas nilai wajar. Namun, karena harga yang tinggi merupakan anchor, harga jual akhir juga akan cenderung lebih tinggi daripada jika salesman tersebut menawarkan harga yang wajar atau rendah sebagai permulaan. Teknik serupa dapat diterapkan dalam negosiasi perekrutan ketika manajer perekrutan atau calon karyawan mengajukan gaji awal. Salah satu pihak kemudian dapat mendorong diskusi ke titik awal tersebut, dengan harapan dapat mencapai jumlah yang disepakati yang berasal dari pemberi penawaran.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terbaru