BerandaIstilahAscending Channel

Ascending Channel

Apa itu Ascending Channel?

Ascending Channel adalah price action yang terdapat di antara garis paralel miring ke atas. Titik tertinggi yang lebih tinggi dan titik terendah yang lebih tinggi mencirikan pola harga ini. Analis teknikal membangun ascending channel dengan menggambar garis tren bawah yang menghubungkan swing low, dan garis channel atas yang menghubungkan swing high.

Lawan dari pola ini adalah descending channel.

INTISARI

  • Ascending channel digunakan dalam analisis teknikal untuk menunjukkan tren naik dalam harga sekuritas.
  • Channel ini terbentuk dari dua garis tren miring positif yang digambar di atas dan di bawah seri harga yang masing-masing menggambarkan level resistance dan support.
  • Channel tersebut biasanya digunakan dalam analisis teknis untuk mengkonfirmasi tren dan mengidentifikasi breakout dan reversal.

Memahami Ascending Channel

Dalam ascending channel, harga tidak selalu tetap berada sepenuhnya dalam garis paralel pola, tetapi menunjukkan area support dan resistance yang dapat digunakan trader untuk menetapkan order stop-loss dan target profit. Breakout di atas ascending channel dapat menandakan kelanjutan pergerakan yang lebih tinggi, sementara breakdown di bawah ascending channel dapat menunjukkan kemungkinan perubahan tren.

Ascending channel menunjukkan tren naik yang jelas. Trader dapat melakukan swing trade di antara level support dan resistance pola atau trade ke arah breakout atau breakdown.

Trading dengan Ascending Channel

  • Support dan Resistance: Trader dapat membuka posisi long ketika harga saham mencapai garis tren bawah dari ascending channel dan keluar dari perdagangan ketika harga mendekati garis channel atas. Order stop-loss harus ditempatkan sedikit di bawah garis tren yang lebih rendah untuk mencegah kerugian jika harga sekuritas tiba-tiba berbalik. Trader yang menggunakan strategi ini harus memastikan ada jarak yang cukup antara garis paralel pola untuk menetapkan rasio risk/reward yang memadai. Misalnya, jika trader menempatkan stop $5, jarak ascending channel harus minimal $10 untuk memungkinkan rasio risk/reward sebesar 1:2.
  • Breakout: Trader bisa membeli saham ketika harganya menembus di atas garis channel atas dari ascending channel. Adalah bijaksana untuk menggunakan indikator teknikal lainnya untuk mengonfirmasi penembusan. Misalnya, trader dapat mensyaratkan bahwa peningkatan volume yang signifikan menyertai breakout dan tidak ada overhead resistance pada chart time frame yang lebih tinggi.
  • Breakdown: Sebelum trader mengambil posisi jual ketika harga menembus di bawah garis channel bawah dari ascending channel, mereka harus mencari tanda-tanda lain yang menunjukkan kelemahan dalam pola tersebut. Harga yang sering gagal mencapai garis tren atas adalah salah satu tanda peringatan tersebut. Trader juga harus mencari negative divergence antara indikator populer, seperti relative strength index (RSI), dan harga. Misalnya, jika harga saham membuat nilai tertinggi yang lebih tinggi dalam ascending channel, tetapi indikator membuat nilai tertinggi yang lebih rendah, ini menunjukkan momentum ke atas sedang memudar.

Ascending Channel vs. Envelope Channel

Envelope channel adalah formasi channel populer lain yang dapat menggabungkan pola descending dan ascending channel.

Envelope channel biasanya digunakan untuk memetakan dan menganalisis pergerakan harga sekuritas selama periode waktu yang lebih lama, sedangkan descending dan ascending channel dapat bermanfaat untuk memetakan harga sekuritas segera setelah reversal. Garis tren dapat didasarkan pada moving average atau tertinggi dan terendah selama interval tertentu.

Tipe envelope channel yang paling terkenal antara lain Bollinger Bands dan Donchian Channel.

Artikel Sebelumnya
Artikel Berikutnya

Artikel Terbaru