BerandaIstilahBatch Processing

Batch Processing

Batch Processing adalah pemrosesan transaksi dalam sebuah kelompok atau batch. Tidak ada interaksi pengguna yang diperlukan saat Batch Processing sedang berlangsung. Hal ini membedakan Batch Processing dengan pemrosesan transaksi, yang melibatkan pemrosesan transaksi satu per satu dan membutuhkan interaksi pengguna. Meskipun Batch Processing dapat dilakukan kapan saja, Batch Processing sangat cocok untuk pemrosesan akhir siklus, seperti untuk memproses laporan bank di akhir hari atau menghasilkan daftar gaji bulanan atau dua mingguan.

Memahami Batch Processing

Untuk perusahaan besar, Batch Processing menjadi cara normal untuk kompilasi data, organisasi, dan pembuatan laporan sekitar pertengahan abad ke-20 dengan diperkenalkannya komputer mainframe. Mekanisme awal Batch Processing melibatkan pemberian setumpuk kartu berlubang kepada komputer yang berisi perintah, atau arahan, untuk diikuti oleh komputer. Herman Hollerith (1860-1929) dikreditkan dengan mengembangkan kartu punch sekitar tahun 1890 ketika dia bekerja sebagai ahli statistik untuk Biro Sensus AS. Kartu punch inilah yang menjadi dasar bagi Batch Processing yang meluas sekitar 50 tahun kemudian. Pekerjaan Batch Processing dijalankan pada waktu yang dijadwalkan secara teratur (misalnya, semalam) atau sesuai kebutuhan. Sebagai contoh, tagihan untuk utilitas dan layanan lain yang diterima oleh konsumen biasanya dibuat dengan Batch Processing setiap bulan. Batch Processing bermanfaat karena merupakan cara yang hemat biaya untuk menangani data dalam jumlah besar sekaligus. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa input untuk pemrosesan harus benar atau hasil dari seluruh batch akan salah, sehingga membuang waktu dan uang.

Sejarah Batch Processing

Karakteristik yang menentukan dari Batch Processing adalah intervensi manusia yang minimal, dengan sedikit, jika ada, proses manual yang diperlukan. Ini adalah bagian dari apa yang membuatnya sangat efisien, meskipun tidak selalu seperti itu. Batch Processing dimulai dengan kartu punch, yang ditabulasikan ke dalam instruksi untuk komputer. Seluruh tumpukan kartu, atau batch, akan diproses dalam satu waktu. Sistem ini, yang diciptakan oleh Herman Hollerith, sudah ada sejak tahun 1890. Hollerith mengembangkannya untuk digunakan memproses data dari Sensus AS. Dilubangi secara manual, kartu dimasukkan ke dalam dan dibaca oleh perangkat elektromekanis. Hollerith mematenkan penemuannya sebagai “Electronic Tabulating Machine”, dan kemudian bergabung dengan sekelompok penemu dan investor lain untuk membentuk Computing-Tabulating-Recording Company (CTR), yang pada akhirnya menjadi International Business Machines, atau IBM. Tidak seperti iterasi sebelumnya, fungsi-fungsi Batch Processing modern sepenuhnya diotomatisasi untuk memenuhi kondisi waktu tertentu. Sementara beberapa tugas dilakukan dengan segera, tugas lainnya dilakukan secara real-time dan dipantau secara teratur. Jika ada masalah dengan proses tersebut, sistem akan memberi tahu personel yang tepat melalui peringatan manajemen berbasis pengecualian. Otomatisasi ini memberikan waktu bagi manajer untuk melakukan tugas-tugas lainnya. Perangkat lunak ini mengidentifikasi pengecualian melalui sistem monitor dan ketergantungan, yang menyebabkan Batch Processing dimulai. Pengecualian dapat mencakup pesanan pelanggan online atau permintaan dari sistem untuk persediaan baru.

Keuntungan Batch Processing

Lebih Cepat dan Biaya Lebih Rendah

Biaya operasional seperti tenaga kerja dan peralatan dapat dipangkas dengan Batch Processing karena mengurangi kebutuhan perangkat keras fisik yang diawasi manusia seperti komputer. Dan karena Batch Processing dirancang agar cepat, efisien, dan bebas dari kesalahan, personel dapat fokus pada tugas-tugas lain.

Fitur Offline

Tidak seperti yang lain, sistem pemrosesan batch bekerja di mana saja, kapan saja. Itu berarti mereka terus bekerja di luar jam kerja reguler. Sistem ini juga dapat bekerja di latar belakang dalam pengaturan offline, sehingga bahkan selama periode down, mereka akan tetap bekerja tanpa mengganggu rutinitas harian organisasi.

Pendekatan Lepas Tangan

Seperti yang disebutkan di atas, memiliki sistem pemrosesan batch di tempat memberikan manajer dan personel kunci lainnya waktu untuk melakukan pekerjaan mereka sendiri tanpa harus menghabiskan waktu untuk mengawasi batch. Peringatan dikirim ketika masalah muncul. Hal ini memungkinkan pekerja melakukan pendekatan lepas tangan terhadap pemrosesan batch.

Kekurangan Pemrosesan Batch

Pemilik bisnis mungkin ingin mempertimbangkan beberapa kekurangan dari pemrosesan batch sebelum menerapkan sistem tersebut.

Penerapan dan Pelatihan

Seperti banyak teknologi lainnya, pelatihan diperlukan untuk mengelola sistem pemrosesan batch. Manajer perlu mempelajari apa yang memicu batch, cara menjadwalkan pemrosesan, dan apa arti notifikasi pengecualian, dan lain-lain.

Debugging

Sistem ini sering kali rumit, sehingga membutuhkan seseorang pada staf untuk memahami program ini. Jika tidak, perusahaan atau organisasi mungkin perlu menyewa spesialis teknologi informasi untuk mendapatkan bantuan.

Biaya

Infrastruktur pemrosesan batch dapat menjadi investasi awal yang mahal. Untuk beberapa bisnis, biaya tersebut mungkin tidak layak.

  • Tags
  • B
Artikel Sebelumnya
Artikel Berikutnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERBARU