Apa itu Index Investing?
Index Investing adalah teknik investasi pasif yang berusaha menghasilkan imbal hasil yang mirip dengan Index pasar yang luas. Investor menggunakan strategi beli dan tahan ini untuk mereplikasi kinerja Index tertentu—biasanya Index ekuitas atau pendapatan tetap—dengan membeli sekuritas komponen dari Index tersebut, atau berinvestasi dalam dana Index mutual fund atau exchange traded fund (ETF) yang itu sendiri mengikuti Index yang mendasarinya dengan erat.
Ada beberapa keuntungan dari Index Investing. Pertama, penelitian empiris menemukan bahwa Index Investing cenderung mengalahkan manajemen aktif dalam jangka waktu panjang. Mengambil pendekatan yang tidak terlibat dalam investasi menghilangkan banyak bias dan ketidakpastian yang muncul dalam strategi pemilihan saham.
Index Investing, serta strategi pasif lainnya, dapat dibedakan dengan investasi aktif.
Cara Kerja Index Investing
Index Investing adalah strategi yang efektif untuk mengelola risiko dan mendapatkan imbal hasil yang konsisten. Pendukung strategi ini menghindari investasi aktif karena teori keuangan modern mengklaim bahwa tidak mungkin untuk “mengalahkan pasar” setelah memperhitungkan biaya perdagangan dan pajak.
Karena Index Investing mengambil pendekatan pasif, dana Index biasanya memiliki biaya manajemen dan rasio biaya (ER) yang lebih rendah dibandingkan dengan dana yang dikelola secara aktif. Kesederhanaan dalam melacak pasar tanpa manajer portofolio memungkinkan penyedia untuk mempertahankan biaya yang rendah. Dana Index juga cenderung lebih efisien pajak dibandingkan dengan dana aktif karena mereka melakukan perdagangan yang lebih jarang.
Yang lebih penting, Index Investing adalah metode yang efektif untuk mendiversifikasi risiko. Sebuah dana Index terdiri dari sekelompok aset yang luas, bukan hanya beberapa investasi. Ini berfungsi untuk meminimalkan risiko tidak sistematis yang terkait dengan perusahaan atau industri tertentu tanpa mengurangi imbal hasil yang diharapkan.
Bagi banyak investor Index Investing, S&P 500 adalah tolok ukur yang paling umum digunakan untuk mengevaluasi kinerja, karena itu mengukur kesehatan perekonomian AS. Index dana yang banyak diikuti lainnya melacak kinerja Dow Jones Industrial Average (DJIA) dan sektor obligasi korporasi.
Metode Index Investing
Membeli setiap saham dalam sebuah Index sesuai dengan bobot komponennya adalah cara yang paling lengkap untuk memastikan bahwa portofolio akan mencapai profil risiko dan imbal hasil yang sama dengan Index itu sendiri. Namun, tergantung pada Indexnya, hal ini bisa memakan waktu dan cukup mahal untuk diterapkan.
Misalnya, untuk mereplikasi Index S&P 500, seorang investor perlu mengumpulkan posisi di setiap 500 perusahaan yang ada dalam Index tersebut. Untuk Russell 2000, akan ada 2000 posisi yang berbeda. Tergantung pada komisi yang dibayar ke broker, ini bisa menjadi sangat mahal.
Cara yang lebih efektif untuk melacak sebuah Index adalah dengan hanya memiliki komponen Index yang paling berat bobotnya atau dengan mengambil sampel sejumlah proporsi tertentu, misalnya 20%, dari kepemilikan Index tersebut. Cara yang paling cost-effective untuk memiliki sebuah Index saat ini adalah dengan mencari mutual fund atau ETF yang melakukan semua pekerjaan itu untuk Anda, menggabungkan seluruh Index pada dasarnya menjadi satu sekuritas atau saham.
Keterbatasan dari Index Investing
Meskipun semakin populer dalam beberapa tahun terakhir, ada beberapa keterbatasan dalam Index Investing. Banyak dana Index dibentuk berdasarkan kapitalisasi pasar, yang berarti saham terbesar memiliki pengaruh yang besar terhadap pergerakan pasar secara keseluruhan. Jadi, jika, misalnya, raksasa seperti Amazon.com Inc. (AMZN) dan Meta Platforms Inc. (META), yang sebelumnya dikenal sebagai Facebook Inc., mengalami kuartal yang lemah, hal itu akan memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap seluruh Index.
Strategi pasif ini sepenuhnya mengabaikan subset dari dunia investasi yang berfokus pada faktor-faktor pasar seperti nilai, momentum, dan kualitas. Faktor-faktor ini kini membentuk suatu area dalam investasi yang disebut smart-beta, yang berusaha memberikan imbal hasil yang lebih baik dengan risiko yang disesuaikan dibandingkan dengan Index berbasis kapitalisasi pasar. Dana smart-beta menawarkan manfaat yang sama dengan strategi pasif, dengan tambahan potensi keuntungan dari manajemen aktif, yang dikenal juga sebagai alpha.
Contoh Index Investing di Dunia Nyata
Reksa dana Index telah ada sejak tahun 1970-an. Satu dana yang memulai semuanya, yang didirikan oleh Ketua Vanguard, John Bogle, pada tahun 1976, tetap menjadi salah satu yang terbaik untuk kinerja jangka panjang secara keseluruhan dan biaya yang rendah.
Seiring berjalannya waktu, Vanguard 500 Index Fund telah mengikuti Index S&P 500 dengan setia, baik dalam komposisi maupun kinerja. Untuk Admiral Shares-nya, rasio biaya adalah 0,04%, dan investasi minimalnya adalah $3,000.