BerandaIstilahClose Position

Close Position

Close position atau menutup posisi berarti mengeksekusi transaksi sekuritas yang merupakan kebalikan dari posisi terbuka, sehingga meniadakan posisi tersebut dan menghilangkan eksposur awal. Close position long dalam sekuritas berarti menjualnya, sedangkan close position short dalam sekuritas berarti membelinya kembali. Mengambil posisi offsetting dalam swap juga sangat umum dilakukan untuk menghilangkan eksposur sebelum jatuh tempo.Close position juga dikenal sebagai “position squaring.”

Memahami Close Position

Ketika trader dan investor bertransaksi di pasar, mereka membuka dan close position. Posisi awal yang diambil investor pada sekuritas adalah posisi terbuka, dan ini bisa berupa posisi long atau posisi short pada aset. Untuk keluar dari posisi ini, posisi tersebut harus ditutup. Posisi long akan menjual untuk menutup; posisi short akan membeli untuk menutup.

Close position dengan demikian melibatkan tindakan yang berlawanan dengan tindakan yang membuka posisi pada awalnya. Seorang investor yang membeli saham Microsoft (MSFT), misalnya, menyimpan sekuritas tersebut di akunnya. Ketika dia menjual saham tersebut, dia close position long pada MSFT.

elisih antara harga saat posisi dibuka dan harga saat posisi ditutup menunjukkan laba atau rugi kotor pada posisi sekuritas tersebut. Posisi dapat ditutup karena sejumlah alasan-untuk mengambil keuntungan atau membendung kerugian, mengurangi eksposur, menghasilkan uang tunai, dll. Seorang investor yang ingin mengimbangi kewajiban pajak capital gain-nya, misalnya, akan close positionnya pada sekuritas yang merugi untuk merealisasikan atau memanen kerugian.

Periode waktu antara pembukaan dan penutupan posisi dalam sekuritas menunjukkan periode penahanan sekuritas. Periode penahanan ini dapat sangat bervariasi, tergantung pada preferensi investor dan jenis sekuritas. Contohnya, trader harian umumnya close position trading pada hari yang sama dengan hari pembukaannya, sementara investor jangka panjang mungkin close position long di saham blue-chip bertahun-tahun setelah posisi tersebut pertama kali dibuka.

Investor mungkin tidak perlu memulai posisi penutupan untuk sekuritas yang memiliki tanggal jatuh tempo atau kadaluarsa yang terbatas, seperti obligasi dan opsi. Dalam kasus seperti itu, posisi penutupan secara otomatis dibuat pada saat jatuh tempo obligasi atau berakhirnya opsi.

Pertimbangan Khusus

Meskipun sebagian besar penutupan posisi dilakukan atas kebijaksanaan investor, terkadang posisi ditutup tanpa disengaja atau secara paksa. Contohnya, posisi long pada saham yang dipegang di akun margin dapat ditutup oleh perusahaan pialang jika harga saham turun tajam, dan investor tidak dapat memasukkan margin tambahan yang diperlukan. Demikian juga, posisi pendek dapat dikenakan pembelian jika terjadi tekanan jual.

Posisi tertutup dapat berupa sebagian atau seluruhnya. Jika sekuritas tidak likuid, investor mungkin tidak dapat menutup semua posisinya sekaligus pada harga batas yang ditentukan. Selain itu, investor dapat dengan sengaja menutup hanya sebagian dari posisinya. Contohnya, seorang pedagang kripto yang memiliki posisi terbuka pada tiga XBT (token untuk Bitcoin), dapat close positionnya hanya pada satu token. Untuk melakukan ini, dia akan memasukkan order jual untuk satu XBT, sehingga dia memiliki dua posisi terbuka pada mata uang kripto.

Contoh Posisi Tertutup

Misalkan seorang investor telah mengambil posisi long pada saham ABC dan mengharapkan harganya naik 1,5 kali lipat dari tanggal investasinya. Investor akan menutup investasinya, setelah harga mencapai level yang diinginkan, dengan menjual saham tersebut.

Artikel Sebelumnya
Artikel Berikutnya

Baca Juga