Double Entry adalah metode pembukuan dan akuntansi, yang menyatakan bahwa setiap transaksi keuangan memiliki pengaruh yang sama dan berlawanan dalam setidaknya dua akun berbeda. Ini digunakan untuk memenuhi persamaan akuntansi:
Aset=Liabilitas+Ekuitas
Dengan sistem Double Entry, kredit diimbangi dengan debit di buku besar atau akun T.
Memahami Double Entry
Dalam akuntansi, kredit adalah entri yang menambah akun liabilitas atau menurunkan akun aset. Hutang adalah kebalikannya. Ini adalah entri yang menambah akun aset atau mengurangi akun kewajiban. Dalam sistem akuntansi double-entry, transaksi dicatat dalam debit dan kredit. Karena debit pada satu akun mengimbangi kredit pada akun lain, maka jumlah seluruh debit harus sama dengan jumlah seluruh kredit. Sistem pembukuan double-entry menstandardisasi proses akuntansi dan meningkatkan keakuratan laporan keuangan yang disiapkan, sehingga memungkinkan deteksi kesalahan yang lebih baik. Semua jenis akun bisnis dicatat sebagai debit atau kredit.
Jenis Akun Bisnis
Pembukuan dan akuntansi adalah cara mengukur, mencatat, dan mengkomunikasikan informasi keuangan perusahaan. Transaksi bisnis adalah peristiwa ekonomi yang dicatat untuk tujuan akuntansi/pembukuan. Secara umum, ini adalah interaksi bisnis antara entitas ekonomi, seperti pelanggan dan bisnis atau vendor dan bisnis.
Berdasarkan proses akuntansi yang sistematis, interaksi ini umumnya diklasifikasikan ke dalam akun. Ada tujuh jenis akun berbeda yang dapat mengklasifikasikan semua transaksi bisnis:
- Aktiva
- Kewajiban
- Ekuitas
- Pendapatan
- Pengeluaran
- Keuntungan
- Kerugian
Pembukuan dan akuntansi melacak perubahan di setiap akun seiring perusahaan melanjutkan operasinya.
Debit dan Kredit
Debit dan kredit sangat penting dalam sistem pencatatan ganda. Dalam akuntansi, debit mengacu pada entri di sisi kiri buku besar akun, dan kredit mengacu pada entri di sisi kanan buku besar akun. Agar seimbang, jumlah debit dan kredit suatu transaksi harus sama. Debit tidak selalu sama dengan kenaikan dan kredit tidak selalu sama dengan penurunan.
Debit dapat menambah satu akun dan mengurangi akun lainnya. Misalnya, debit meningkatkan akun aset tetapi mengurangi akun liabilitas dan ekuitas, yang mendukung persamaan akuntansi umum Aset = Liabilitas + Ekuitas. Pada laporan laba rugi, debit menambah saldo akun beban dan kerugian, sedangkan kredit mengurangi saldonya. Debit mengurangi saldo akun pendapatan, sedangkan kredit menambah saldonya.
Sistem Akuntansi Double Entry
Pembukuan double-entry dikembangkan pada periode perdagangan Eropa untuk membantu merasionalisasi transaksi komersial dan membuat perdagangan lebih efisien. Hal ini juga membantu para pedagang dan bankir memahami biaya dan keuntungan mereka. Beberapa pemikir berpendapat bahwa akuntansi double-entry adalah teknologi kalkulatif utama yang bertanggung jawab atas lahirnya kapitalisme.
Persamaan akuntansi membentuk dasar akuntansi double-entry dan merupakan representasi ringkas dari sebuah konsep yang diperluas ke tampilan neraca yang kompleks, diperluas, dan multi-item. Neraca didasarkan pada sistem akuntansi double-entry dimana total aset suatu perusahaan sama dengan total kewajiban dan ekuitas pemegang saham.
Pada dasarnya, representasi tersebut menyamakan seluruh penggunaan modal (aset) dengan semua sumber modal (dimana modal hutang mengarah ke liabilitas dan modal ekuitas mengarah ke ekuitas pemegang saham). Agar perusahaan dapat menyimpan akun yang akurat, setiap transaksi bisnis akan diwakili dalam setidaknya dua akun.
Misalnya, jika suatu bisnis mengambil pinjaman dari lembaga keuangan seperti bank, uang yang dipinjam akan meningkatkan aset perusahaan dan kewajiban pinjaman juga akan meningkat dengan jumlah yang setara. Jika suatu usaha membeli bahan baku dengan membayar tunai, maka akan menyebabkan peningkatan persediaan (aset) sekaligus mengurangi modal tunai (aset lain). Karena terdapat dua akun atau lebih yang terpengaruh oleh setiap transaksi yang dilakukan oleh suatu perusahaan, maka sistem akuntansi ini disebut dengan akuntansi double-entry. Praktik ini memastikan bahwa persamaan akuntansi selalu seimbang; artinya, nilai ruas kiri persamaan akan selalu sama dengan nilai ruas kanan.
Contoh Double Entry
Sebuah toko roti membeli armada truk pengiriman berpendingin secara kredit; total pembelian kredit adalah $250.000. Kumpulan truk baru tersebut akan digunakan dalam operasi bisnis dan tidak akan dijual setidaknya selama 10 tahun—perkiraan masa manfaatnya. Untuk memperhitungkan pembelian kredit, entri harus dibuat dalam buku besar akuntansi masing-masing. Karena bisnis telah mengumpulkan lebih banyak aset, akun aset akan didebet sebesar biaya pembelian ($250.000). Untuk memperhitungkan pembelian kredit, entri kredit sebesar $250.000 akan dibuat ke utang wesel. Entri debit meningkatkan saldo aset dan entri kredit meningkatkan saldo utang wesel dengan jumlah yang sama. Double Entry juga dapat terjadi dalam kelas yang sama. Jika pembelian toko roti tersebut dilakukan secara tunai, maka akan dilakukan kredit terhadap kas dan debit terhadap aset, sehingga tetap menghasilkan saldo.
Kesimpulan
Metode akuntansi double-entry memiliki banyak keunggulan dibandingkan metode akuntansi single-entry. Yang pertama dan terpenting adalah memberikan organisasi pemahaman lengkap tentang profil keuangannya dengan mencatat bagaimana suatu transaksi mempengaruhi rekening kredit dan debit. Hal ini juga memudahkan dalam mendeteksi kesalahan, karena jika debit dan kredit tidak cocok, berarti ada yang salah. Terakhir, penyusunan laporan keuangan menjadi lebih mudah.