Foreign Portfolio Investment (FPI) terdiri dari surat berharga dan aset keuangan lainnya yang dimiliki oleh investor di negara lain. Ini tidak memberikan investor kepemilikan langsung atas aset perusahaan dan relatif likuid tergantung pada volatilitas pasar. Selain penanaman modal asing (FDI), FPI adalah salah satu cara umum untuk berinvestasi dalam perekonomian luar negeri. FDI dan FPI merupakan sumber pendanaan penting bagi sebagian besar perekonomian.
Pengertian Foreign Portfolio Investment (FPI)
Investasi portofolio melibatkan pembuatan dan pengendalian investasi sekuritas secara lepas tangan—atau pasif, yang dilakukan dengan harapan mendapatkan keuntungan. Dalam Foreign Portfolio Investment, sekuritas ini dapat mencakup saham, American Depositary Receipts (ADRs), atau Global Depositary Receipt dari perusahaan yang berkantor pusat di luar negara investor. Kepemilikan juga mencakup obligasi atau utang lain yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan tersebut atau pemerintah asing, reksa dana, atau dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) yang berinvestasi pada aset di luar negeri atau luar negeri.
Seorang investor individu yang tertarik pada peluang di luar negaranya kemungkinan besar akan berinvestasi melalui FPI. Pada tingkat yang lebih makro, Foreign Portfolio Investment merupakan bagian dari neraca modal suatu negara dan ditampilkan pada neraca pembayaran (BOP). BOP mengukur jumlah uang yang mengalir dari satu negara ke negara lain selama satu tahun moneter.
FPI vs. Penanaman Modal Asing / Foreign Direct Investment (FDI)
Dengan FPI—seperti halnya investasi portofolio pada umumnya—seorang investor tidak secara aktif mengelola investasi atau perusahaan yang menerbitkan investasi tersebut. Mereka tidak memiliki kendali langsung atas aset atau bisnisnya.
Sebaliknya, investasi asing langsung (FDI) memungkinkan investor membeli kepentingan bisnis langsung di negara asing. Misalnya, seorang investor yang berbasis di New York City membeli gudang di Berlin untuk disewakan kepada perusahaan Jerman yang membutuhkan ruang untuk memperluas operasinya. Tujuan investor adalah menciptakan aliran pendapatan jangka panjang sekaligus membantu perusahaan meningkatkan keuntungannya.
Investor FDI ini mengendalikan investasi moneter mereka dan seringkali secara aktif mengelola perusahaan tempat mereka menaruh uang. Investor membantu membangun bisnis dan menunggu untuk melihat laba atas investasi (ROI). Namun, karena uang investor terikat pada suatu perusahaan, mereka menghadapi lebih sedikit likuiditas dan lebih banyak risiko ketika mencoba menjual bunga ini. Investor juga menghadapi risiko nilai tukar mata uang, yang dapat menurunkan nilai investasi ketika dikonversi dari mata uang negara tersebut ke mata uang dalam negeri atau dolar AS. Risiko tambahannya adalah risiko politik, yang dapat membuat perekonomian luar negeri dan investasinya goyah.
Kelebihan
- Layak untuk investor ritel
- Pengembalian investasi lebih cepat
- Sangat cair
Kontra
- Tidak ada kontrol/pengelolaan investasi secara langsung
- Tidak stabil
- Penyebab gangguan perekonomian (jika ditarik)
Meskipun beberapa risiko ini juga mempengaruhi Foreign Portfolio Investment, risiko ini lebih kecil dibandingkan dengan investasi asing langsung. Karena investasi FPI adalah aset keuangan, bukan properti atau kepemilikan langsung di suatu perusahaan, maka investasi tersebut secara inheren lebih mudah dipasarkan.
Jadi FPI lebih likuid dibandingkan FDI dan menawarkan investor kesempatan untuk mendapatkan pengembalian uang yang lebih cepat—atau keluar lebih cepat. Namun, seperti kebanyakan investasi yang menawarkan jangka pendek, aset FPI dapat mengalami volatilitas. Uang FPI seringkali keluar dari negara tempat berinvestasi ketika ada ketidakpastian atau pemberitaan negatif di luar negeri, sehingga semakin memperparah permasalahan perekonomian di sana.
Foreign Portfolio Investment lebih cocok untuk investor ritel rata-rata, sementara FDI lebih ditujukan kepada investor institusi, individu dengan kekayaan bersih sangat tinggi, dan perusahaan. Namun, investor besar ini juga dapat menggunakan Foreign Portfolio Investment.
Contoh Foreign Portfolio Investment (FPI)
Tahun 2018 merupakan tahun yang baik bagi India dalam hal FPI. Lebih dari 600 dana investasi baru terdaftar di Securities and Exchange Board of India (SEBI), sehingga totalnya menjadi 9,246. Iklim peraturan yang lebih mudah dan kinerja yang kuat dari ekuitas India selama beberapa tahun terakhir merupakan salah satu faktor yang memicu minat investor asing.