BerandaIstilahFutures Contract

Futures Contract

Space Available
Hubungi kami untuk informasi kerja sama

Di balik hiruk pikuk pasar keuangan, ada satu instrumen yang sering jadi andalan baik bagi perusahaan besar maupun investor individu: futures contract atau kontrak berjangka. Instrumen ini bukan sekadar alat untuk mencari untung, tapi juga sebuah mekanisme penting yang membantu banyak pihak melindungi diri dari ketidakpastian harga di masa depan.

Bayangkan saja, harga minyak, emas, atau bahkan mata uang bisa berubah dalam hitungan detik. Bagi sebagian orang, fluktuasi ini adalah peluang besar untuk meraih keuntungan. Namun, bagi petani, eksportir, atau perusahaan penerbangan, perubahan harga justru bisa menjadi mimpi buruk. Di sinilah futures contract hadir sebagai solusi: sebuah perjanjian yang memungkinkan harga dikunci sejak awal, sehingga risiko bisa lebih terkendali.

Apa Itu Kontrak Berjangka?

Kontrak berjangka adalah perjanjian antara dua pihak untuk membeli atau menjual suatu aset di harga tertentu di masa depan. Kata kuncinya ada dua: harga sudah ditentukan sekarang, tapi transaksinya dilakukan nanti. Jadi, misalnya hari ini kamu dan temanmu sepakat untuk jual beli 1 ton kopi dengan harga Rp50 juta, tapi penyerahannya baru dilakukan enam bulan mendatang, maka itu sudah bisa disebut kontrak berjangka.

Hal yang perlu ditekankan di sini adalah bahwa futures itu bersifat kewajiban, bukan pilihan. Artinya, kedua belah pihak harus memenuhi kesepakatan tersebut pada waktu yang telah ditentukan. Ini yang membedakan futures dengan options (opsi), di mana pembeli opsi hanya punya hak untuk melaksanakan transaksi, bukan kewajiban. Dalam futures, baik pembeli maupun penjual sama-sama terikat dengan kontrak.

Bayangkan seorang petani gandum. Ia khawatir harga gandum akan jatuh saat panen nanti. Dengan membuat kontrak futures hari ini, ia bisa “mengunci” harga jual gandum di masa depan, sehingga tidak perlu cemas meskipun harga pasar ternyata anjlok.

Jenis-Jenis Kontrak berjangka

Dunia futures cukup luas karena bisa mencakup banyak aset. Secara garis besar, ada beberapa jenis kontrak berjangka.

Yang pertama adalah kontrak berjangka komoditas. Jenis ini mungkin yang paling klasik, karena awal mula bursa berjangka memang banyak dipakai untuk memperdagangkan hasil bumi. Contohnya adalah kontrak berjangka untuk minyak mentah, emas, kopi, jagung, atau gandum. Petani, produsen, dan konsumen besar sering menggunakan kontrak berjangka komoditas ini untuk melindungi harga dari fluktuasi pasar.

Selain itu, ada juga kontrak berjangka indeks saham. Di sini, kontrak tidak lagi mengacu pada barang fisik, tapi pada indeks pasar seperti S&P 500 di Amerika Serikat atau IHSG di Indonesia. Investor sering memakai jenis kontrak berjangka ini untuk berspekulasi terhadap arah pergerakan pasar saham secara keseluruhan.

Jenis berikutnya adalah kontrak berjangka mata uang, yang mengacu pada nilai tukar antar mata uang. Misalnya, kontrak untuk membeli dolar AS dengan rupiah pada kurs tertentu di masa depan. Perusahaan yang banyak bertransaksi lintas negara biasanya memakai jenis kontrak berjangka ini untuk menghindari risiko fluktuasi kurs.

Tak ketinggalan, ada kontrak berjangka suku bunga atau obligasi. Instrumen ini sering digunakan oleh institusi keuangan untuk mengelola risiko perubahan suku bunga. Misalnya, bank yang ingin memastikan bunga pinjamannya tetap stabil meski pasar sedang bergejolak.

Bagaimana Proses Transaksi Futures di Bursa

Transaksi futures tidak dilakukan sembarangan antar individu. Umumnya, transaksi futures difasilitasi oleh bursa berjangka, yaitu lembaga resmi yang mengatur perdagangan kontrak berjangka. Contoh yang terkenal adalah Chicago Mercantile Exchange (CME) di Amerika Serikat, sementara di Indonesia ada Bursa Berjangka Jakarta (BBJ).

Di dalam bursa, semua kontrak sudah distandarisasi, mulai dari ukuran kontrak, kualitas barang, hingga tanggal jatuh tempo. Jadi, pembeli dan penjual tidak perlu repot bernegosiasi detail teknis. Mereka hanya perlu menyepakati harga.

Salah satu konsep penting dalam futures adalah margin. Untuk bisa membuka posisi, seorang trader tidak perlu membayar penuh nilai kontrak. Ia cukup menyetor sejumlah kecil dana sebagai jaminan, yang disebut margin. Karena itulah futures bisa memberikan leverage, yaitu kemampuan untuk mengendalikan aset bernilai besar hanya dengan modal yang relatif kecil.

Namun, leverage inilah yang membuat futures berisiko tinggi. Jika harga bergerak sesuai prediksi, keuntungannya bisa berlipat ganda. Tapi kalau melawan arah, kerugiannya juga bisa membengkak. Bahkan, trader bisa menerima margin call, yaitu permintaan dari broker untuk menambah dana jaminan agar posisinya tidak ditutup paksa.

Selain itu, penyelesaian futures bisa dilakukan dengan dua cara. Pertama adalah penyerahan fisik (physical delivery), misalnya benar-benar menyerahkan minyak atau gandum pada tanggal jatuh tempo. Kedua adalah penyelesaian tunai (cash settlement), di mana yang diperhitungkan hanyalah selisih harga kontrak dengan harga pasar saat jatuh tempo, tanpa perlu ada barang yang berpindah tangan.

Tujuan Penggunaan Futures

Kontrak berjangka punya dua tujuan utama: hedging dan spekulasi.

Hedging atau lindung nilai biasanya dilakukan oleh pihak yang memang terlibat langsung dalam komoditas atau aset tersebut. Misalnya, petani, produsen, eksportir, atau importir. Dengan menggunakan futures, mereka bisa memastikan harga jual atau harga beli tetap stabil, meskipun kondisi pasar bisa berubah drastis. Contohnya, sebuah maskapai penerbangan bisa mengunci harga bahan bakar pesawat dengan membeli kontrak futures minyak. Dengan begitu, biaya operasionalnya tidak akan melonjak meski harga minyak dunia naik tajam.

Di sisi lain, ada juga pihak yang menggunakan futures murni untuk berspekulasi. Mereka bukan produsen atau konsumen, melainkan investor yang ingin mendapat keuntungan dari pergerakan harga. Jika merasa harga emas akan naik, mereka membeli kontrak futures emas. Kalau prediksi benar, mereka bisa menjual kontrak itu di harga lebih tinggi dan meraih keuntungan.

Selain itu, futures juga bisa digunakan untuk arbitrase, yaitu memanfaatkan perbedaan harga di dua pasar yang berbeda. Trader yang jeli bisa membeli kontrak di satu bursa dengan harga lebih rendah lalu menjual di bursa lain dengan harga lebih tinggi, sehingga mendapat keuntungan dari selisih tersebut.

Risiko dalam Kontrak berjangka

Meski menawarkan peluang besar, futures tidak bisa dipisahkan dari risiko. Salah satu yang paling menonjol adalah volatilitas harga. Harga komoditas atau aset bisa berubah dalam hitungan jam, bahkan menit, sehingga potensi kerugian bisa sangat besar kalau tidak hati-hati.

Kemudian ada faktor leverage tinggi. Seperti dijelaskan sebelumnya, leverage bisa memperbesar keuntungan, tapi juga memperbesar kerugian. Trader bisa kehilangan modal dengan cepat jika tidak pandai mengelola risiko.

Risiko lainnya adalah likuiditas. Tidak semua kontrak futures punya pasar yang ramai. Kalau volume perdagangan rendah, mungkin sulit untuk menutup posisi dengan cepat di harga yang diinginkan.

Dan tentu saja, ancaman margin call selalu membayangi. Ketika posisi merugi dan dana margin berkurang, broker akan meminta tambahan dana. Jika trader tidak sanggup menambah, posisinya bisa ditutup paksa, yang berarti kerugian terpaksa direalisasikan.

Kesimpulan

Kontrak berjangka memang bukan instrumen yang sederhana, tapi justru di situlah letak daya tariknya. Dengan memahami cara kerjanya, kamu bisa melihat bagaimana pasar keuangan memberi ruang bagi pelaku usaha untuk melindungi dirinya dari risiko, sekaligus menyediakan peluang besar bagi mereka yang ingin berspekulasi. Setiap kontrak berjangka adalah cerminan dari ekspektasi dan strategi para pelakunya, sehingga selalu ada dinamika menarik di balik setiap pergerakan harga.

Kalau kamu tertarik untuk terjun ke dunia futures, bekali diri dengan pengetahuan yang kuat dan manajemen risiko yang disiplin. Jangan tergoda hanya oleh potensi keuntungan besar, tapi pahami juga risiko yang sepadan. Dengan keseimbangan itu, futures contract bisa menjadi alat yang efektif, bukan jebakan yang merugikan.

Signal Forex Akurat
Artikel Sebelumnya
Artikel Berikutnya

Baca Juga