Apa itu Green Chip Stocks?
Green chip stocks adalah saham perusahaan ramah lingkungan. Green chip stocks cenderung terkonsentrasi di bidang-bidang seperti energi alternatif, pengendalian polusi, pengurangan karbon, dan daur ulang.
Namun, terlepas dari isu-isu ini, green chip stocks dapat menarik minat yang signifikan dari para investor yang peduli dengan pemimpin pasar yang ramah lingkungan. Saham-saham ini populer di kalangan investor yang ingin berfokus pada investasi yang bertanggung jawab secara sosial / socially responsible investing (SRI).
Memahami Green Chip Stocks
Istilah “green chip” berasal dari kata “blue chip”, yang mengacu pada saham-saham yang dianggap sebagai pemimpin industri dan secara konsisten menguntungkan. Green chip mewakili perusahaan publik yang fokus utama dan bisnisnya dianggap ramah lingkungan atau bermanfaat bagi lingkungan. Oleh karena itu, green chip stock tidak selalu menguntungkan seperti saham blue chip. Hal ini karena struktur keuangannya mungkin kurang stabil dibandingkan saham blue-chip.
Individu yang berfokus pada investasi yang bertanggung jawab secara sosial umumnya cenderung memilih saham-saham green chips daripada perusahaan-perusahaan lain, terlepas dari seberapa baik kinerja mereka. Faktanya, perusahaan-perusahaan ini dan saham-sahamnya semakin populer seiring dengan semakin pentingnya isu-isu lingkungan dan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dalam dunia bisnis. Gaya investasi ini berfokus pada perusahaan-perusahaan yang memberikan dampak positif pada masyarakat, termasuk perusahaan yang mengedepankan nilai-nilai moral yang tinggi dan berdampak positif pada lingkungan.
Segmen dari Perusahaan Green Chip
Setiap perusahaan publik yang beroperasi di industri hijau dianggap sebagai green chip. Perusahaan-perusahaan ini dapat mengambil bagian dalam hal berikut:
- Energi alternatif, energi terbarukan, dan tenaga hijau
- Daur ulang dan pengurangan limbah
- Air dan akuakultur
- Pengendalian polusi
- Transportasi hijau
- Pertanian organik
Segmen-segmen ini dapat dibagi lebih lanjut ke dalam kategori yang lebih spesifik. Sebagai contoh, segmen energi terbarukan dapat dibagi menjadi beberapa kategori termasuk tenaga angin, tenaga surya, dan tenaga panas bumi.
Tenaga angin, pada kenyataannya, adalah salah satu sumber energi alternatif yang paling cepat berkembang dan terus tumbuh dalam 20 tahun terakhir karena penurunan biaya. Tenaga surya terdiri dari perusahaan tenaga surya dan mereka yang terkait dengan konstruksi dan pemasangan sistem ini. Salah satu pendatang baru di sektor hijau adalah industri ganja legal.
Pertimbangan Khusus
Saham-saham ini cenderung lebih tidak stabil daripada perusahaan lain yang lebih menguntungkan. Sebagian besar investor bersedia mengabaikan keterbatasan mereka selama pasar bullish, yaitu saat harga saham cenderung melonjak.
Namun, beberapa investor mungkin tidak mau mengikuti tren ini selama pasar turun dan resesi. Hal ini karena cenderung terjadi pelarian ke tempat yang aman selama periode-periode ini, karena investor berbondong-bondong mencari perusahaan yang mampu memberikan imbal hasil yang lebih berkelanjutan dan dapat diprediksi.
Contohnya, saham-saham energi alternatif adalah salah satu yang berkinerja terbaik pada bagian akhir dari pasar bullish global antara tahun 2003 dan 2007, karena pencarian sumber-sumber energi lain menjadi semakin penting dalam situasi ekonomi dengan harga minyak mentah yang mencapai tiga digit. Namun, saham-saham ini mengalami pembalikan arah yang tiba-tiba pada pasar bearish 2008, karena para investor berbondong-bondong keluar dari posisi mereka akibat ketidakpastian mengenai resesi global dan jatuhnya harga energi konvensional.
Prospek saham-saham green chips juga secara umum dipengaruhi oleh tingkat subsidi dan dukungan pemerintah yang tersedia bagi mereka atau bagi para pengguna produk akhir mereka. Meskipun tingkat subsidi yang lebih tinggi dapat meningkatkan saham-saham ini, pengurangan subsidi pemerintah dapat berdampak buruk pada saham-saham ini.