Apa itu Hungarian Forint (HUF)?
Istilah Hungarian Forint (HUF) merujuk pada mata uang resmi dan nasional Hungaria. Hungarian Forint dikeluarkan dan dikelola oleh Magyar Nemzeti Bank, bank sentral negara tersebut. Hungarian Forint diwakili dalam pasar internasional dengan kode mata uang HUF dan simbol Ft. Mata uang ini diperkenalkan di Hungaria pada tahun 1946. Uang kertas diterbitkan dalam denominasi antara Ft500 hingga Ft20.000, sementara koin dicetak dengan nilai mulai dari Ft5 hingga Ft200.
Memahami Hungarian Forint (HUF)
Forint adalah mata uang resmi nasional Hungaria. Mata uang ini diterbitkan oleh bank sentral negara tersebut, Magyar Nemzeti Bank, yang lebih dikenal dengan sebutan Bank Nasional Hungaria. Didirikan pada tahun 1924, bank ini bertanggung jawab untuk menjaga nilai mata uang dan mengontrol peredarannya. Tujuan utamanya adalah untuk “mencapai dan mempertahankan stabilitas harga” sambil menggunakan kebijakan moneter untuk mendukung kebijakan ekonomi pemerintah federal.
Forint dilambangkan di pasar valuta asing dengan Ft dan umumnya disebut dengan singkatan HUF. Mata uang ini tidak dipatok ke mata uang lain dan tidak ada mata uang yang dipatok ke Forint. Bersama dengan euro, mata uang ini memiliki nilai tukar utama dengan dolar AS.
Uang kertas Forint diterbitkan dalam denominasi 500, 1.000, 2.000, 5.000, 10.000, dan 20.000 forint. Koin diterbitkan dalam denominasi 5, 10, 20, 50, 100, dan 200 forint. Uang kertas dicetak oleh Perusahaan Pencetak Uang Kertas Hungaria, sementara koin diproduksi oleh Mint Hungaria. Satu forint dibagi menjadi 100 fillér. Koin ini dikeluarkan dari peredaran pada tahun 1999 karena inflasi yang tinggi.
Pertimbangan Khusus
Hungaria bergabung dengan Uni Eropa (UE) pada tahun 2004. Pada saat negara tersebut mengajukan permohonan 10 tahun sebelumnya, terdapat dukungan signifikan untuk bergabung dengan uni tersebut. Namun, Hungaria masih belum menggunakan euro dan belum menetapkan tanggal target untuk beralih karena pemerintah federal dan bank sentral enggan mengadopsi mata uang bersama tersebut. Gubernur bank sentral negara itu, Gyorgy Matolcsy, menggambarkan euro sebagai “jebakan” dan “kesalahan strategis.”
Negara-negara Eropa lainnya yang tidak menggunakan euro termasuk Bulgaria, Republik Ceko, Polandia, dan Rumania, meskipun komunitas Eropa berusaha untuk lebih banyak peserta melalui integrasi ekonomi.
Krisis keuangan 2007-08 dan krisis utang negara-negara Eropa memperbesar bahaya bergabung dengan zona euro, di mana 19 dari 27 negara anggota UE mengadopsi mata uang tunggal tersebut. Dengan menyerahkan kontrol atas kebijakan moneter mereka sendiri, negara-negara seperti Yunani dan Spanyol tidak dapat menurunkan nilai mata uang mereka untuk merangsang pertumbuhan ekonomi.
Sejarah Hungarian Forint (HUF)
Hungarian Forint (HUF) pertama kali digunakan antara tahun 1868 dan 1892. Namun, baru pada tahun 1946 Hungarian Forint modern diperkenalkan. Mata uang ini dimaksudkan untuk menstabilkan perekonomian nasional setelah Perang Dunia II. Nama “forint” berasal dari koin emas Florence yang disebut fiorino d’oro, yang mulai diproduksi pada tahun 1252 dan digunakan di seluruh Kekaisaran Austro-Hungaria.
Nilai tukar mata uang ini relatif stabil hingga beberapa waktu terakhir. Namun, ketidakpastian dalam perekonomian negara telah memengaruhi nilai Hungarian Forint di pasar valuta asing. Sebagai contoh:
- Penerimaan Perjanjian Trianon tahun 1920 setelah Perang Dunia I memiliki serangkaian dampak yang merusak ekonomi, belum lagi kehilangan lebih dari 70% dari wilayah sebelum perang dan lebih dari 60% dari populasi sebelumnya.
- Dari 10 kota terbesar di Hongaria sebelum Perang Dunia I, lima di antaranya digabungkan oleh negara tetangga. Terbebani oleh ganti rugi perang dan hilangnya sebagian besar basis pajaknya, Hungarian Forint (HUF) kehilangan hampir seluruh nilainya. Pada puncaknya pada tahun 1923, inflasi tahunan mencapai hampir 1.200%.
- Dari tahun 1988 hingga awal 1990-an, banyak negara Eropa Tengah dan Timur—termasuk Hongaria—berpisah dengan pemerintahan komunis. Transisi ini, yang dipicu oleh inflasi dan stagnasi, berlangsung damai. Hipperinflasi mencapai 35% selama tahun 1990-an ketika mereka mengadopsi ekonomi pasar. Ekonomi memang mengalami beberapa perbaikan pada 2000-an meskipun inflasi begitu tinggi sehingga mata uang tersebut kehilangan kemampuannya untuk dikonversikan.
Hungaria mengandalkan tenaga kerja terampil untuk mendorong ekonomi yang berorientasi pada ekspor. Mitra dagang utama meliputi Jerman, Slovakia, Italia, Rumania, dan Austria. Industri utama meliputi manufaktur mobil dan suku cadang mobil serta produksi komponen untuk radio dan televisi.
Menurut data Bank Dunia, Hungaria melaporkan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sebesar 4,6% dan inflasi sebesar 14,6% pada tahun 2022. Hal ini terutama disebabkan oleh dampak ekonomi yang diakibatkan oleh pandemi COVID-19 global.