Penanaman modal langsung lebih sering disebut dengan penanaman modal asing langsung (FDI). FDI mengacu pada investasi pada perusahaan bisnis asing yang dirancang untuk memperoleh kepentingan pengendali di perusahaan tersebut. Direct Investment menyediakan pendanaan modal dengan imbalan kepentingan ekuitas tanpa pembelian saham reguler perusahaan.
Memahami Direct Investment
Tujuan FDI adalah untuk mendapatkan kepentingan ekuitas yang cukup untuk mengendalikan perusahaan. Dalam beberapa kasus, hal ini melibatkan perusahaan di suatu negara yang membuka operasi bisnisnya sendiri di negara lain. Dalam kasus lain, Direct Investment melibatkan perolehan kendali atas aset bisnis yang sudah beroperasi di luar negeri. Direct Investment dapat melibatkan perolehan kepemilikan mayoritas di suatu perusahaan atau kepemilikan minoritas, namun kepemilikan yang diperoleh memberikan kendali efektif kepada pihak yang berinvestasi. Direct Investment terutama dibedakan dari investasi portofolio, pembelian saham biasa atau saham preferen perusahaan asing, dan berdasarkan elemen kendali yang dicari.
Pengendalian dapat berasal dari sumber selain investasi modal; namun, penguasaan aset seperti teknologi dianggap hanya sebagai masukan penting. Faktanya, FDI sering kali bukan sekedar transfer kepemilikan atau kepentingan pengendali dalam bentuk uang, namun dapat mencakup faktor-faktor yang saling melengkapi, seperti sistem organisasi dan manajemen atau teknologi. Penanaman modal asing langsung dapat dilakukan oleh perorangan namun lebih umum dilakukan oleh perusahaan yang ingin membangun kehadiran bisnis di negara asing.
Contoh Penanaman Foreign Direct Investment/ Modal Asing Langsung
Investasi asing langsung mempunyai banyak bentuk dalam praktiknya tetapi umumnya diklasifikasikan sebagai investasi vertikal, horizontal, atau konglomerat. Untuk Direct Investment vertikal, investor menambahkan aktivitas asing ke bisnis yang sudah ada. Contohnya adalah produsen mobil Amerika yang mendirikan dealer atau mengakuisisi bisnis pasokan suku cadang di luar negeri.
Direct Investment horizontal mungkin merupakan bentuk Direct Investment yang paling umum. Untuk investasi horizontal, suatu bisnis yang sudah ada di suatu negara melakukan operasi bisnis yang sama di negara asing. Waralaba makanan cepat saji yang berbasis di Amerika mungkin membuka lokasi restoran di Tiongkok. Direct Investment horizontal juga disebut sebagai masuknya lapangan hijau ke pasar luar negeri.
Untuk Direct Investment tipe konglomerat, perusahaan yang sudah ada di satu negara menambahkan operasi bisnis yang tidak terkait di negara asing. Ini merupakan bentuk Direct Investment yang sangat menantang karena memerlukan pendirian bisnis baru dan pendiriannya di negara asing secara bersamaan. Contoh Direct Investment konglomerat adalah perusahaan asuransi yang membuka kawasan resor di luar negeri.