BerandaIstilahIntangible Asset

Intangible Asset

Intangible Asset / Aset Tak Berwujud berbeda dengan Tangible Asset, yang memiliki bentuk fisik seperti bangunan atau perabot kantor. Bagi bisnis, Intangible Asset meliputi paten, niat baik, dan kekayaan intelektual.

Jenis Intangible Asset

Intangible Asset umumnya dianggap berjangka panjang dan nilainya dapat meningkat seiring waktu. Intangible Asset seperti nama merek dapat menjadi penting bagi keberhasilan jangka panjang perusahaan. Bisnis dapat membuat atau memperoleh Intangible Asset. Misalnya, perusahaan dapat membuat milis klien atau menetapkan paten. Perusahaan dapat menghapus biaya dari proses tersebut, seperti mengajukan permohonan paten, menyewa pengacara, dan membayar biaya terkait lainnya. Intangible Asset yang tidak terbatas tetap berada pada pemegangnya selama aset tersebut terus beroperasi, seperti nama merek. Intangible Asset yang pasti dibatasi pada jangka waktu terbatas seperti perjanjian hukum untuk beroperasi di bawah paten perusahaan lain.

Jenis Intangible Asset meliputi:

  • Merek: Merek membedakan bisnis dari pesaingnya dan biasanya diwakili oleh logo, simbol, atau nama. Perusahaan menggunakan pemasaran, teknik desain, dan iklan untuk menciptakan merek mereka. Logo Nike atau label merah Coca-Cola adalah dua teknik pencitraan merek yang mudah dikenali. Merek berkontribusi pada ekuitas merek perusahaan dan membantu menjaga loyalitas pelanggan.
  • Niat baik: Ketika satu perusahaan membeli perusahaan lain, Intangible Asset yang terkait dengan transaksi tersebut dianggap sebagai niat baik. Ketika perusahaan mengakuisisi bisnis lain, jumlah apa pun yang melebihi nilai wajar aset bersih target mewakili niat baik perusahaan tersebut. Jumlah di atas nilai buku target menghasilkan niat baik positif. Apa pun di bawah nilai buku adalah niat baik atau niat buruk negatif.
  • Kekayaan Intelektual: Jenis Intangible Asset yang dilindungi secara hukum dan tidak dapat digunakan oleh bisnis atau individu lain kecuali diizinkan oleh pemiliknya. Bentuk umum kekayaan intelektual meliputi hak cipta, aset digital, waralaba, paten, merek dagang, dan rahasia dagang.

Cara Menilai Intangible Asset

Sebuah bisnis seperti Coca-Cola (KO) dapat memberikan kontribusi besar terhadap keberhasilannya melalui pengenalan merek. Meskipun pengenalan merek bukanlah aset fisik yang dapat dilihat atau disentuh, pengenalan merek dapat memberikan dampak yang berarti dalam menghasilkan penjualan.

Intangible Asset tidak memiliki nilai buku yang tercatat. Oleh karena itu, ketika sebuah perusahaan dibeli, harga pembeliannya berada di atas nilai buku aset pada neraca. Perusahaan yang membeli mencatat premi yang dibayarkan sebagai Intangible Asset pada neracanya. Menurut American Institute of Certified Public Accountants (AICPA), ada tiga cara umum yang dapat dilakukan bisnis untuk menilai Intangible Asset mereka:

  • Pendekatan Pasar: Penilaian ini membandingkan Intangible Asset serupa di pasar. Hal ini mungkin terbukti sulit karena terbatasnya informasi yang tersedia tentang aset yang dimiliki oleh perusahaan lain.
  • Pendekatan Pendapatan: Perusahaan dapat menggunakan metode ini ketika Intangible Asset mereka memiliki aliran arus kas. Beberapa pendekatan pendapatan mencakup metode pembebasan royalti, yang memperkirakan kemungkinan pembayaran royalti yang diperoleh dari penggunaan aset atau kerugian pendapatan yang dapat dihindari. Pendekatan Biaya: Metode ini bergantung pada substitusi dan tidak memperhitungkan manfaat masa depan berdasarkan waktu atau jumlah.

Intangible Asset vs. Tangible Asset

Tangible Asset / Aset Berwujud dapat berupa aset lancar atau tetap. Aset lancar dapat dengan mudah digunakan dan dikonversi menjadi uang tunai seperti inventaris. Aset tetap adalah Tangible Asset dengan masa pakai satu tahun atau lebih. Pabrik, properti, dan peralatan (PP&E) dianggap tetap.

Tangible Asset yang umum meliputi properti, peralatan, furnitur, inventaris, dan kendaraan. Sekuritas keuangan, seperti saham dan obligasi, juga dianggap sebagai Tangible Asset karena memperoleh nilai dari klaim kontraktual.

Tidak seperti Intangible Asset, nilai Tangible Asset lebih mudah ditentukan. Pemilik dapat memilih untuk menyewa penilai yang menentukan nilai pasar wajar (FMV) aset atau mereka dapat memutuskan untuk menjual aset tersebut secara tunai. Bentuk penilaian umum lainnya adalah membandingkannya dengan biaya penggantian.

Kesimpulan

Bisnis dapat memiliki Tangible Asset dan tidak berwujud. Meskipun Intangible Asset tidak dapat dilihat dan dimiliki, aset tersebut memberikan nilai bagi perusahaan seperti nama merek, logo, atau milis. Intangible Asset sulit dinilai.

Artikel Sebelumnya
Artikel Berikutnya

Baca Juga