BerandaIstilahIntraday Momentum Index (IMI)

Intraday Momentum Index (IMI)

Intraday Momentum Index (IMI) adalah indikator teknis yang menggabungkan aspek analisis candlestick dengan indeks kekuatan relatif (RSI) untuk menghasilkan sinyal jenuh beli atau jenuh jual.  Indikator intraday dikembangkan oleh teknisi pasar Tushar Chande untuk membantu investor dalam mengambil keputusan perdagangan.

Memahami Intraday Momentum Index (IMI)

Investor menggunakan indikator teknis untuk memperkirakan kapan sekuritas, seperti saham, harus dibeli atau dijual. Analisis teknis, yang menggunakan indikator teknis, meneliti hubungan antara harga dan volume sekuritas selama berbagai periode waktu. Indikator, seperti indeks kekuatan relatif dan pita Bollinger, berupaya menghasilkan sinyal beli dan jual tanpa meneliti fundamental sekuritas. Karena itu, indikator ini umumnya dianggap lebih berguna bagi pedagang jangka pendek daripada investor jangka panjang.

IMI melihat hubungan antara harga buka dan tutup sekuritas sepanjang hari, bukan bagaimana harga buka/tutup bervariasi antarhari. Ia menggabungkan beberapa fitur indeks kekuatan relatif, yaitu hubungan antara “penutupan naik” dan “penutupan turun” dan apakah ada indikasi bahwa saham sedang overbought atau oversold, dengan grafik candlestick. Grafik candlestick untuk hari tertentu berisi “badan nyata” yang menyoroti celah antara harga pembukaan dan penutupan, dan titik harga di atas harga tertinggi dan terendah yang disebut bayangan atas dan bawah.

di mana:

Keuntungan=CP−OP, pada Hari Naik – yaitu Tutup>Buka

CP=Harga penutupan

OP=Harga pembukaan

Kerugian=OP−CP, pada Hari Turun – yaitu Buka<Tutup

d=Hari

n=Jumlah hari (umumnya 14)

IMI dihitung sebagai jumlah keuntungan pada hari naik dibagi dengan jumlah keuntungan pada hari naik ditambah jumlah kerugian pada hari turun. Angka ini kemudian dikalikan dengan 100. Jika angka yang dihasilkan lebih besar dari 70 maka sekuritas dianggap overbought, sedangkan angka kurang dari 30 menunjukkan bahwa sekuritas oversold. Investor akan melihat IMI selama beberapa hari, dengan 14 hari menjadi kerangka waktu yang paling umum untuk dilihat.

Contoh Penggunaan Intraday Momentum Index

Mari kita lihat Intraday Momentum Index yang diterapkan pada SPDR S&P 500 ETF (SPY):

Grafik di atas menunjukkan bagaimana pembacaan IMI yang oversold atau overbought dapat menghasilkan sinyal perdagangan beli dan jual pada indeks populer. Meskipun sinyal ini tidak selalu akurat, sinyal ini dapat memberikan tingkat akurasi yang lebih tinggi daripada sekadar menggunakan RSI. Banyak pedagang menggabungkan wawasan ini dengan bentuk analisis teknis lainnya untuk memaksimalkan peluang mereka dalam perdagangan yang sukses. Misalnya, mereka mungkin mencari kondisi oversold dan breakout dari pola grafik sebelum memasuki posisi long.

Artikel Sebelumnya
Artikel Berikutnya

Baca Juga