Apa itu IRS Publication 527?
IRS Publication 527, Properti Sewa Perumahan, adalah dokumen yang diterbitkan oleh Internal Revenue Service (IRS) yang menyediakan informasi pajak untuk individu yang memiliki properti perumahan yang disewakan untuk pendapatan.
Biasanya, semua pendapatan yang diperoleh dari properti sewaan dilaporkan ke IRS, meskipun jenis aktivitas sewa akan mengubah bagian formulir pajak mana pendapatan itu dilaporkan. IRS Publication 527 menguraikan cara menghitung penyusutan properti, jenis pengurangan apa yang dapat dilakukan pada pendapatan sewa, serta apa yang harus dilakukan jika hanya sebagian properti yang disewakan.
Memahami IRS Publication 527
IRS Publication 527 terdiri dari lima bab instruksi pajak yang merinci semua yang perlu diketahui pemilik properti tentang konsekuensi pajak dari menyewakan rumah kedua mereka, termasuk pengurangan yang dapat diambil. Wajib pajak harus berkonsultasi dengan IRS Publication 527 sebelum menyewakan rumah mereka untuk mempelajari bagaimana pendapatan sewa diperlakukan oleh IRS.
IRS menganggap “pendapatan sewa” sebagai salah satu dari berikut ini: pembayaran sewa normal dan di muka, pembayaran untuk membatalkan sewa, dan biaya yang dibayar oleh penyewa.
Sewa di muka adalah sejumlah uang yang dibayarkan oleh penyewa sebelum periode yang dicakupnya. Misalnya, jika pada 15 Februari 2021, seorang pemilik properti menandatangani perjanjian sewa lima tahun untuk menyewakan properti mereka, dan kemudian mengumpulkan $4.000 untuk sewa tahun pertama dan $4.000 untuk sewa tahun terakhir perjanjian sewa, maka mereka harus melaporkan $8.000 dalam pendapatan sewa pada tahun pajak 2021.
Selanjutnya, jika seorang penyewa membayar untuk mengakhiri perjanjian sewa, atau menyita uang jaminan mereka, jumlah yang diterima dianggap sebagai sewa dan harus dimasukkan sebagai pendapatan sewa untuk tahun penerimaannya.
Pengurangan dari Pendapatan Sewa
Meskipun banyak pemilik properti berasumsi bahwa menghasilkan pendapatan sewa akan menghasilkan surplus pendapatan, mereka harus menyadari berbagai cara mereka dapat mengalami kerugian pajak pada aktivitas sewa karena hal-hal seperti pembayaran bunga dan depresiasi.
Pemilik properti biasanya tidak diizinkan untuk mengurangi kerugian pajak, karena menyewakan rumah kedua biasanya dianggap sebagai aktivitas pasif. Namun, pemilik yang mengambil peran langsung dalam mengelola ruang sewa mereka, dengan menangani tugas sehari-hari seperti mengumpulkan cek sewa, memanggil tukang reparasi, dan menyewa pembasmi hama, akibatnya dapat mengurangi hingga $25.000 kerugian pajak.
Wajib pajak diizinkan untuk mengurangi pengeluaran berikut dari pengoperasian properti sewa: bunga hipotek rumah, premi asuransi hipotek, pajak properti, depresiasi, serta pengeluaran lain yang biasanya merupakan pengeluaran pribadi yang tidak dapat dikurangkan, seperti pengeluaran untuk listrik atau pengecatan bagian luar rumah.