BerandaIstilahKuala Lumpur Stock Exchange (KLSE)

Kuala Lumpur Stock Exchange (KLSE)

Apa itu Kuala Lumpur Stock Exchange (KLSE)?

Kuala Lumpur Stock Exchange (KLSE) adalah nama lama dari bursa efek Malaysia yang berlokasi di ibu kota Kuala Lumpur. Kuala Lumpur Stock Exchange (KLSE) sudah ada sejak tahun 1930 dan secara khusus didirikan untuk memungkinkan perdagangan sekuritas Malaysia. Bursa ini mengalami beberapa perubahan nama selama bertahun-tahun tetapi sekarang dikenal sebagai Bursa Malaysia.

Kuala Lumpur Stock Exchange (KLSE) adalah salah satu bursa terbesar di Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), yang memungkinkan para pedagang untuk memperdagangkan ekuitas, dana yang diperdagangkan di bursa (ETF), aset Islami lepas pantai, dan sekuritas lainnya.

Memahami Kuala Lumpur Stock Exchange (KLSE)

Sebagaimana dicatat di atas, Kuala Lumpur Stock Exchange (KLSE) kini dikenal sebagai Bursa Malaysia. Bursa ini terintegrasi penuh dan menawarkan layanan kliring, perdagangan, pencatatan, penyimpanan, dan penyelesaian. Bursa ini memiliki sistem perdagangan yang sepenuhnya otomatis yang diluncurkan pada akhir tahun 2008.

Menurut situs web bursa, 900 perusahaan dapat menggunakannya untuk mengumpulkan modal melalui sejumlah kegiatan ekonomi yang berbeda. Indeks utamanya adalah Kuala Lumpur Composite Index (KLCI), yang sekarang dikenal sebagai FTSE Bursa Malaysia KLCI, yang terdiri dari 30 perusahaan teratas di Bursa Malaysia Exchange.

Sejumlah sekuritas keuangan yang berbeda diperdagangkan di Bursa Malaysia, termasuk ekuitas, obligasi, derivatif, produk yang diperdagangkan di bursa (ETP), dan dana investasi real estat (REIT). Ada juga tim pasar syariah yang mempromosikan pasar modal yang sesuai syariah untuk melayani mayoritas Muslim di negara tersebut.

Pasar ini mencakup aset syariah domestik dan luar negeri serta perbankan syariah, platform perdagangan yang sesuai Syariah yang diluncurkan pada tahun 2009.

Perusahaan yang ingin mendaftar di bursa memiliki tiga pilihan yang tersedia termasuk pasar utama atau prime market untuk perusahaan besar dan mapan, serta pasar ACE untuk perusahaan yang memiliki potensi pertumbuhan. Pilihan terakhir dikenal sebagai pasar LEAP, yang ditujukan untuk perusahaan kecil dan menengah yang sedang berkembang.

Bursa Malaysia juga bekerja sama dengan perusahaan dan bursa global lainnya untuk meningkatkan kinerja dan transparansi di pasar modal global. Misalnya, bursa ini menjalin kemitraan dengan Chicago Mercantile Exchange (CME) untuk menawarkan derivatif. Perjanjian ini berlaku hingga tahun 2025.

Pertimbangan Khusus 

Pedagang saat ini hanya dapat melakukan short-selling untuk reksa dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) berbasis ekuitas, namun hal itu mungkin berubah di masa depan. Pada Juli 2018, Bursa Malaysia merilis kertas konsultasi yang meminta komentar publik tentang amandemen yang diusulkan terkait dengan ETF.8 Ini muncul setelah gugus tugas ETF, yang melibatkan Securities Commission Malaysia (SC), Bursa Malaysia, dan partisipan pasar lainnya, membuat rekomendasi yang bertujuan untuk memperluas minat investor pada ETF. Rekomendasi dari gugus tugas mendesak untuk memasukkan ETF, seperti:

  • ETF berbasis futures
  • ETF leveraged
  • ETF inverse
  • ETF komoditas yang didukung secara fisik
  • ETF sintetik

Untuk mencapai tujuan-tujuan ini, perubahan aturan akan melonggarkan regulasi pada kerangka short-selling untuk memungkinkan berbagai jenis short-selling unit ETF.

Sejarah Kuala Lumpur Stock Exchange (KLSE)

Pertukaran saham tersebut dimulai sejak tahun 1930, ketika didirikan sebagai Singapore Stockbrokers’ Association. Ini adalah bisnis sekuritas pertama yang dikembangkan di negara Asia Tenggara tersebut. Ia mengalami serangkaian perubahan nama termasuk Malayan Stock Exchange dan Stock Exchange of Malaysia. Perdagangan sekuritas untuk publik dimulai pada tahun 1960 dan bursa tersebut didirikan sebagai perusahaan pada tahun 1976.

Dalam upaya untuk menjadi lebih berorientasi pada pelanggan, bursa tersebut melakukan demutualisasi pada tahun 2004. Dengan demutualisasi, bisnis yang kepemilikannya adalah anggota diubah menjadi bisnis yang memiliki pemegang saham. Dengan perubahan struktur kepemilikan ini, namanya berubah menjadi Bursa Malaysia.

Artikel Sebelumnya
Artikel Berikutnya

Baca Juga