Apa itu Last Mile?
Last Mile menggambarkan segmen geografis pendek dari pengiriman layanan komunikasi dan media atau pengiriman produk kepada pelanggan yang berlokasi di area padat. Logistik Last Mile cenderung kompleks dan mahal bagi penyedia barang dan jasa yang melakukan pengiriman ke area-area ini.
Memahami Last Mile
Pengiriman konten telekomunikasi dan media bersifat instan dan sangat cepat untuk produk fisik hingga ke batas area padat penduduk. Bayangkan jalur utama yang mengarah ke tepi kota atau area metropolitan.
Cabang-cabang dan ranting-rantingnya kemudian harus menyebar ke seluruh bangunan dan jalan yang padat untuk melayani pelanggan yang bekerja dan tinggal di sana. Dari tepi kota hingga ke pelanggan di dalam kota adalah Last Mile.
Penyedia komunikasi dan media—termasuk kabel broadband, satelit, dan nirkabel—mengeluarkan biaya besar untuk meningkatkan sistem pengiriman lama dan membangun jaringan baru guna memastikan bandwidth yang memadai bagi konsumen yang haus akan data dan kemampuan streaming pada televisi, komputer desktop, dan perangkat seluler mereka.
Membutuhkan waktu bagi penyedia layanan ini untuk mengimplementasikan solusi teknologi bagi masalah “Last Mile”. Karena sifat teknologi yang berubah dengan cepat, solusi-solusi ini berisiko menjadi usang, atau tidak mutakhir, setelah selesai diimplementasikan.
Logistik Last Mile
Logistik Last Mile untuk pengiriman produk telah menjadi fokus utama bagi peritel di era e-commerce. Masyarakat yang menginginkan kepuasan instan menuntut pengiriman produk yang dipesan secara online dengan cepat. Peritel yang dapat mencapai hal ini dengan biaya rendah atau tanpa biaya kepada pelanggan memiliki keunggulan kompetitif.
Amazon memanfaatkan layanan pihak ketiga dan armada kendaraannya sendiri untuk mengirimkan paket kepada pelanggannya melalui Last Mile. Untuk bersaing, peritel lain berinvestasi lebih banyak dalam mendirikan pusat distribusi sedekat mungkin dengan zona metropolitan, kemudian bekerja sama dengan UPS, USPS, FedEx, dan layanan kurir lokal untuk melakukan layanan pengiriman Last Mile.
Masalah Last Mile dan Mata Uang Kripto
Masalah Last Mile telah muncul kembali dalam beberapa tahun terakhir dalam konteks mata uang kripto. Secara khusus, Last Mile, dalam kasus ini, mengacu pada saat mata uang kripto seperti Bitcoin digunakan dalam pembayaran lintas batas seperti pengiriman uang.
Penerima Bitcoin harus menemukan cara untuk menukarkannya dengan mata uang lokal agar dapat menggunakannya. Dengan demikian, meskipun transaksi kripto dapat menyediakan cara yang cepat, efisien, dan hemat biaya untuk mengirimkan remitansi, masalah Last Mile masih menjadi penghalang di banyak negara berkembang.