Jika Anda pernah menonton film tentang dunia keuangan atau pasar saham, seperti The Wolf of Wall Street atau Trading Places, Anda mungkin pernah melihat adegan penuh energi di mana sekelompok orang di lantai bursa berteriak, melambaikan tangan, atau membuat gerakan tangan tertentu. Itulah yang dikenal sebagai open outcry. Akan tetapi, apa sebenarnya open outcry itu? Bagaimana cara kerjanya, dan kenapa metode ini menjadi simbol klasik dalam aktivitas perdagangan di pasar keuangan sebelum era digital?
Apa Itu Open Outcry?
Open outcry adalah sistem perdagangan tradisional yang digunakan di bursa saham, komoditas, dan opsi, di mana transaksi dilakukan secara langsung oleh para pedagang (traders) di lantai bursa. Sistem ini mengandalkan komunikasi verbal dan isyarat tangan untuk menyampaikan harga beli (bid) dan harga jual (offer). Para pedagang berkumpul di suatu area fisik yang disebut sebagai trading pit atau trading floor, dan proses perdagangan berlangsung secara terbuka dan transparan.
Dalam metode ini, para pedagang berteriak untuk mengumumkan harga dan menggunakan gerakan tangan yang khas untuk memastikan bahwa semua orang memahami penawaran yang mereka buat, meskipun di tengah keramaian. Gerakan tangan yang digunakan memiliki arti tertentu, seperti “saya ingin membeli” atau “saya ingin menjual”, serta menyebutkan jumlah barang atau aset yang ingin diperdagangkan.
Sejarah Open Outcry
Sistem open outcry sudah ada sejak abad ke-17, terutama di bursa komoditas seperti Amsterdam Stock Exchange dan London Stock Exchange. Namun, popularitasnya mulai benar-benar melonjak pada abad ke-19 hingga abad ke-20 ketika bursa-bursa besar seperti Chicago Board of Trade (CBOT), New York Stock Exchange (NYSE), dan Chicago Mercantile Exchange (CME) mulai menggunakan metode ini sebagai mekanisme perdagangan.
Di masa itu, perdagangan fisik menjadi satu-satunya cara untuk mencocokkan penawaran beli dan jual. Karena komunikasi elektronik belum tersedia, open outcry menjadi cara yang paling efisien untuk memastikan transparansi harga di pasar. Para pedagang biasanya mengenakan jas berwarna cerah atau dengan pola yang unik untuk membedakan satu sama lain, terutama di lantai bursa yang penuh sesak. Mereka juga memiliki suara yang keras dan kemampuan untuk berpikir yang cepat – dua atribut yang sangat diperlukan dalam sistem ini.
Misalnya, di bursa komoditas seperti CME, para pedagang akan berkumpul di sebuah pit berbentuk lingkaran atau segi delapan yang menurun ke tengah. Desain ini memudahkan mereka untuk saling melihat dan mendengar. Bursa seperti ini menjadi arena yang tidak hanya penuh persaingan, tetapi juga penuh adrenalin.
Fungsi dan Peran Open Outcry
Open outcry tidak hanya menjadi metode perdagangan, tetapi juga menjadi sebuah simbol transparansi pasar. Di era sebelum teknologi mengambil alih, sistem ini memiliki beberapa fungsi penting dalam aktivitas perdagangan saham, opsi, dan komoditas.
- Mencocokkan penawaran dan permintaan: Dalam aktivitas perdagangan di pasar keuangan, harga sebuah aset ditentukan oleh keseimbangan antara penawaran (supply) dan permintaan (demand). Melalui open outcry, para pedagang dapat melakukan negosiasi harga secara langsung, mencocokkan pembeli dan penjual, serta menetapkan harga yang disepakati.
- Transparansi harga: Karena prosesnya dilakukan secara terbuka, semua pedagang di lantai bursa dapat melihat dan mendengar harga yang ditawarkan. Hal ini bisa meminimalisir manipulasi harga dan memastikan bahwa pasar berjalan secara adil.
- Efisiensi eksekusi: Meskipun terdengar kacau, sistem open outcry sebenarnya cukup efisien untuk ukuran zamannya. Pedagang yang memiliki penawaran terbaik (baik sebagai pembeli atau penjual) dapat segera menemukan pasangan transaksinya tanpa memerlukan teknologi tambahan.
- Membangun interaksi langsung: Open outcry memungkinkan interaksi manusia secara langsung. Para pedagang bisa membaca bahasa tubuh, ekspresi wajah, atau nada suara lawan mereka, yang sering kali memberikan petunjuk tentang kekuatan posisi trading seseorang.
Kemunduran Open Outcry di Era Digital
Meskipun sistem ini memiliki banyak kelebihan, perkembangan teknologi di akhir abad ke-20 membawa sebuah perubahan besar. Perdagangan elektronik mulai muncul berkat hadirnya platform berbasis komputer seperti Bloomberg Terminal dan sistem perdagangan otomatis. Teknologi ini memungkinkan transaksi dilakukan lebih cepat, lebih murah, dan dengan skala global.
Pada tahun 1990-an, sebagian besar bursa besar mulai menggantikan sistem open outcry dengan perdagangan elektronik. Misalnya, Chicago Board of Trade (CBOT) meluncurkan platform elektroniknya pada tahun 1994, sementara London International Financial Futures Exchange (LIFFE) mengadopsi sistem serupa beberapa tahun kemudian. Pada tahun 2000-an, sebagian besar bursa global telah beralih ke sistem perdagangan digital.
Alasan utama transisi ini adalah efisiensi dan akurasi. Perdagangan elektronik tidak hanya menghilangkan risiko kesalahan manusia, tetapi juga memungkinkan para pelaku pasar untuk melakukan trading dari mana saja di dunia tanpa harus hadir secara fisik di lantai bursa. Dengan demikian, meskipun open outcry memiliki keunikan tersendiri, era digital telah membuat metode ini menjadi kurang relevan.
Open Outcry di Era Modern
Meskipun sebagian besar bursa telah mengadopsi sistem perdagangan elektronik, beberapa bursa masih mempertahankan sistem open outcry, setidaknya dalam kapasitas terbatas. Chicago Mercantile Exchange (CME) misalnya, masih menggunakan mekanisme open outcry untuk beberapa kontrak berjangka dan opsi, meskipun dengan volume yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan ketika masa jayanya.
Selain itu, open outcry tetap menjadi simbol ikonik dalam budaya keuangan. Ada banyak pelaku pasar yang menganggap era ini sebagai bagian dari sejarah yang romantis, penuh dengan semangat kompetisi dan interaksi manusia yang autentik.
Kesimpulan
Open outcry adalah bagian penting dari sejarah pasar keuangan global. Sebagai sistem perdagangan yang mengandalkan interaksi manusia secara langsung, open outcry memiliki keunikan tersendiri dalam hal cara menentukan harga dan melakukan transaksi. Meskipun kini telah tergantikan oleh teknologi modern, open outcry tetap menjadi bagian penting dari perkembangan pasar keuangan dari masa ke masa.
Sistem ini mungkin tidak lagi menjadi tulang punggung pasar keuangan global, tetapi warisannya akan selalu hidup di dalam memori dunia keuangan. Jika ada satu hal yang bisa kita pelajari dari open outcry, itu adalah betapa pentingnya manusia dalam menciptakan pasar yang transparan, kompetitif, dan penuh dinamika.