Yen Jepang diperdagangkan di sekitar level 149 per Dolar AS di tengah meningkatnya tensi geopolitik di Timur Tengah pasca Hamas menyerang Israel pada akhir pekan lalu.
Dari Jepang, mantan diplomat mata uang Jepang Naoyuki Shinohara mengatakan bahwa Jepang kemungkinan besar tidak akan melakukan intervensi mata uang lantaran pelemahan yang terjadi baru-baru ini lebih mencerminkan fundamental ekonomi Jepang.
Sementara itu, sebuah data yang dirilis oleh Bank of Japan (BoJ) mengindikasikan bahwa BoJ tidak melakukan operasi pembelian Yen baru-baru ini.
Reuters juga menyatakan bahwa menguatnya Yen pada pekan lalu kemungkinan disebabkan oleh rate check oleh BoJ selama sesi New York, sehingga membuat sejumlah bank yang biasanya menangani intervensi merespon dengan cara menjual USD/JPY secara masal.
