BerandaIstilahBusiness-to-Business (B2B)

Business-to-Business (B2B)

Business-to-business (B2B), juga disebut B-to-B, adalah bentuk transaksi antar bisnis, seperti yang melibatkan produsen dan grosir, atau grosir dan pengecer. Business-to-business mengacu pada bisnis yang dilakukan antar perusahaan, bukan antara perusahaan dan konsumen perorangan. Business-to-Business berbeda dengan transaksi bisnis-ke-konsumen (B2C) dan bisnis-ke-pemerintah (B2G).

Memahami Business-to-Business (B2B)

Transaksi Business-to-Business adalah hal yang umum terjadi dalam rantai pasokan biasa, karena perusahaan membeli komponen dan produk seperti bahan mentah lainnya untuk digunakan dalam proses manufaktur. Produk jadi kemudian dapat dijual kepada individu melalui transaksi bisnis-ke-konsumen. Dalam konteks komunikasi, Business-to-Business mengacu pada metode di mana karyawan dari perusahaan yang berbeda dapat terhubung satu sama lain, seperti melalui media sosial. Jenis komunikasi antara karyawan dari dua atau lebih perusahaan ini disebut komunikasi B2B.

Perdagangan Elektronik B2B

Pada akhir tahun 2018, Forrester mengatakan bahwa pasar e-commerce B2B mencapai $1,134 triliun – di atas $954 miliar yang diproyeksikan untuk tahun 2018 dalam perkiraan yang dirilis pada tahun 2017. Angka tersebut sekitar 12% dari total $9 triliun total penjualan B2B di Amerika Serikat untuk tahun ini. Mereka memperkirakan persentase ini akan meningkat menjadi 17% pada tahun 2023. Internet menyediakan lingkungan yang kuat di mana bisnis dapat mencari tahu tentang produk dan layanan serta meletakkan dasar untuk transaksi Business-to-Business di masa depan. Situs web perusahaan memungkinkan pihak-pihak yang berkepentingan untuk mempelajari produk dan layanan bisnis dan memulai kontak. Situs web pertukaran produk dan pasokan online memungkinkan bisnis untuk mencari produk dan layanan serta memulai pengadaan melalui antarmuka e-procurement. Direktori online khusus yang menyediakan informasi tentang industri tertentu, perusahaan, serta produk dan layanan yang mereka sediakan juga memfasilitasi transaksi B2B.

Pertimbangan Khusus

Transaksi Business-to-Business membutuhkan perencanaan agar berhasil. Transaksi semacam itu bergantung pada personel manajemen akun perusahaan untuk membangun hubungan klien bisnis. Hubungan Business-to-Business juga harus dipupuk, biasanya melalui interaksi profesional sebelum penjualan, agar transaksi yang sukses dapat terjadi. Praktik pemasaran tradisional juga membantu bisnis terhubung dengan klien bisnis. Publikasi perdagangan membantu dalam upaya ini, menawarkan peluang bagi bisnis untuk beriklan di media cetak dan online. Kehadiran bisnis di konferensi dan pameran dagang juga membangun kesadaran akan produk dan layanan yang diberikan kepada bisnis lain.

Contoh Business-to-Business (B2B)

Transaksi Business-to-Business dan akun perusahaan besar adalah hal yang biasa bagi perusahaan di bidang manufaktur. Samsung, misalnya, adalah salah satu pemasok terbesar Apple dalam produksi iPhone. Apple juga memiliki hubungan B2B dengan perusahaan seperti Intel, Panasonic, dan produsen semikonduktor Micron Technology. Transaksi B2B juga merupakan tulang punggung industri otomotif. Banyak komponen kendaraan yang diproduksi secara independen, dan produsen mobil membeli suku cadang ini untuk merakit mobil. Ban, baterai, elektronik, selang, dan kunci pintu, misalnya, biasanya diproduksi oleh berbagai perusahaan dan dijual langsung ke produsen mobil. Penyedia layanan juga terlibat dalam transaksi B2B. Perusahaan yang berspesialisasi dalam manajemen properti, tata graha, dan pembersihan industri, misalnya, sering kali menjual layanan ini secara eksklusif kepada bisnis lain, bukan kepada konsumen perorangan.

Artikel Sebelumnya
Artikel Berikutnya

Artikel Terbaru