Dolar Australia melemah ke bawah level $0.66 menyusul anjloknya harga minyak, bijih besi, dan tembaga.
Sebagai informasi, Australia adalah eksportir energi dan logam, sehingga nilai mata uangnya sensitif terhadap pergerakan harga komoditas.
Aussie juga tertekan oleh menguatnya mata uang Dolar AS menjelang rilis data PDB dan PCE AS.
Ke depan, para investor juga akan menantikan rilis data inflasi Australia pada pekan depan untuk mencari petunjuk lebih lanjut mengenai arah kebijakan moneter Reserve Bank of Australia (RBA) di masa mendatang.
Pada awal bulan ini, Aussie sempat menguat ke level tertinggi enam bulan di tengah adanya spekulasi bahwa RBA akan kembali menaikkan suku bunganya. Spekulasi tersebut kemudian mereda akibat meningkatnya ketidakpastian.
Di tempat terpisah, data terbaru mengungkapkan bahwa aktivitas bisnis sektor swasta di Australia tumbuh dengan laju yang lebih lambat akibat turunnya tingkat pertumbuhan di sektor jasa dan terjadinya kontraksi di sektor manufaktur.