BerandaIstilahGeographical Diversification

Geographical Diversification

Diversifikasi, secara umum, adalah praktik mengalokasikan uang ke berbagai macam investasi untuk meminimalkan risiko. Ini setara dengan tidak menaruh semua telur Anda dalam satu keranjang. Geographical Diversification berarti memegang sekuritas dari berbagai wilayah. Anda tidak menginginkan semua uang Anda di satu negara atau wilayah karena alasan yang sama Anda tidak menginginkan semuanya dalam satu saham. Kegagalan saham tersebut akan menjadi pukulan besar bagi portofolio Anda. Istilah ini juga merujuk pada praktik perusahaan besar yang menempatkan operasi di berbagai wilayah atau negara untuk mengurangi risiko bisnis dan operasional.

Memahami Geographical Diversification

Seperti diversifikasi secara umum, Geographical Diversification didasarkan pada premis bahwa pasar keuangan di berbagai belahan dunia mungkin tidak terlalu berkorelasi satu sama lain. Misalnya, jika pasar saham AS dan Eropa menurun karena ekonomi mereka sedang dalam resesi, seorang investor dapat mengalokasikan sebagian portofolio ke negara-negara berkembang dengan tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi, seperti Tiongkok dan India. Sebagian besar perusahaan multinasional besar juga memiliki tingkat Geographical Diversification yang tinggi. Hal ini memungkinkan mereka untuk mengurangi biaya dengan menempatkan pabrik di wilayah berbiaya rendah dan menurunkan dampak volatilitas mata uang pada laporan keuangan mereka. Selain itu, Geographical Diversification dapat berdampak positif pada pendapatan perusahaan, karena wilayah dengan pertumbuhan tinggi mengimbangi dampak wilayah dengan pertumbuhan rendah.

Pro dan Kontra Geographical Diversification

Diversifikasi portofolio di berbagai wilayah geografis dapat membantu investor mengimbangi volatilitas satu wilayah ekonomi, dalam jangka panjang mengurangi risiko relatif terhadap portofolio yang kurang terdiversifikasi. Dana yang diperdagangkan di bursa dan reksa dana telah membuat investasi secara global lebih mudah dari sebelumnya.

Diversifikasi dari ekonomi maju juga menawarkan manfaat. Di pasar maju, banyak bisnis menawarkan produk dan layanan serupa, sehingga menimbulkan persaingan yang ketat. Namun, pasar berkembang bisa jadi kurang kompetitif dan dengan demikian menawarkan potensi pertumbuhan yang lebih besar. Suatu bisnis dapat menjual lebih banyak perangkat yang dapat dikenakan, misalnya, di negara Asia daripada di seluruh pasar AS. Argumen yang berlawanan adalah bahwa segala sesuatu dalam ekonomi global sudah saling terhubung sehingga menyebarkan uang Anda ke berbagai wilayah tidak memberikan manfaat diversifikasi seperti dulu. Selain itu, banyak perusahaan besar tempat Anda akan membeli, misalnya, reksa dana yang terdaftar di AS sudah beroperasi sebagai perusahaan multinasional. Ekonomi yang tumbuh lebih cepat mungkin juga melibatkan risiko politik yang lebih tinggi, risiko mata uang, dan risiko pasar umum dibandingkan dengan ekonomi yang maju. Nilai tukar, misalnya, selalu berubah-ubah dan dapat bergerak melawan Anda. Investasi di Jepang, misalnya, dapat jatuh dalam dolar jika yen melemah (artinya dibutuhkan lebih banyak yen untuk membeli satu dolar). Namun, berinvestasi dalam berbagai mata uang—cara lain untuk melakukan diversifikasi—dapat memberikan pengurangan risiko tambahan.

Baca Juga