Harga minyak mentah WTI merangkak naik ke sekitar level $68.6 per barel seiring kian memanasnya tensi konflik di wilayah Timur Tengah.
Tensi konflik kian memanas setelah Israel terus menggempur Lebanon pasca tewasnya pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.
Selain Lebanon, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga memperingatkan Iran dapat menjadi target berikutnya.
Meskipun demikian, harga minyak terus dibayangi oleh rencana Arab Saudi untuk meningkatkan produksi minyaknya pada akhir tahun ini, dan OPEC+ diprediksi akan meningkatkan produksi minyaknya sebesar 180,000 barel per hari mulai bulan Desember.
Sementara itu, para investor terus mempertimbangkan stimulus moneter China baru-baru ini, yang diharapkan dapat merangsang aktivitas ekonomi sekaligus mendongkrak permintaan minyak dari importir minyak mentah terbesar di dunia tersebut.