BerandaIstilahGross Working Capital

Gross Working Capital

Gross Working Capital adalah jumlah aset lancar perusahaan (aset yang dapat dikonversi menjadi uang tunai dalam waktu satu tahun atau kurang). Gross Working Capital dikurangi kewajiban lancar sama dengan modal kerja bersih, atau hanya “modal kerja”; ukuran yang lebih berguna untuk analisis neraca.

Memahami Gross Working Capital

Gross Working Capital, dalam praktiknya, tidak berguna. Gross Working Capital hanya merupakan separuh dari gambaran kesehatan keuangan jangka pendek perusahaan dan kemampuan untuk menggunakan sumber daya jangka pendek secara efisien. Separuh lainnya adalah kewajiban lancar. Gross Working Capital, atau aset lancar, dikurangi kewajiban lancar, sama dengan modal kerja.

Jika modal kerja positif, artinya aset lancar lebih besar daripada kewajiban lancar. Cara yang lebih disukai untuk menyatakan modal kerja positif adalah rasio aset lancar terhadap kewajiban lancar (misalnya, > 1,0).

Jika rasio ini kurang dari 1,0, maka perusahaan mungkin mengalami kesulitan membayar kembali krediturnya dalam jangka pendek. Modal kerja negatif terjadi ketika kewajiban melebihi aset dan menunjukkan bahwa perusahaan mungkin dalam kesulitan. Perusahaan membutuhkan jumlah modal kerja yang tepat agar dapat berfungsi secara optimal.

Dengan modal kerja yang terlalu banyak, beberapa aset lancar akan lebih baik digunakan untuk keperluan lain. Dengan modal kerja yang terlalu sedikit, perusahaan mungkin tidak dapat memenuhi kebutuhan kas hariannya. Manajer berusaha mencapai keseimbangan yang tepat melalui manajemen modal kerja.

Beberapa metode yang dapat digunakan perusahaan untuk meningkatkan rasio modal kerjanya meliputi pengurangan waktu untuk menagih piutang dari pelanggan, memperpanjang jangka waktu pembayaran kepada pemasok, pengurangan ketergantungan pada utang jangka pendek, dan pengelolaan tingkat persediaan yang tepat.

Yang Termasuk dalam Gross Working Capital

Gross Working Capital meliputi aset seperti kas, piutang, persediaan, investasi jangka pendek, dan surat berharga yang dapat dipasarkan. Tidak seperti modal kerja bersih, Gross Working Capital tidak mencakup kewajiban dan hanya berfokus pada apa yang dimiliki perusahaan. Gross Working Capital adalah jumlah aset lancar termasuk:

  • Kas dan setara kas
  • Surat berharga yang dapat dipasarkan
  • Piutang yang akan ditagih dalam tahun berikutnya
  • Bunga yang akan ditagih dalam tahun berikutnya.
  • Persediaan yang diharapkan akan dijual dalam tahun berikutnya
  • Aset lain yang dimiliki oleh perusahaan yang diharapkan menghasilkan manfaat ekonomi dalam tahun berikutnya.

Contoh Gross Working Capital

Pemeriksaan Gross Working Capital versus kewajiban lancar memberikan banyak wawasan tentang operasi perusahaan.

Perubahan komponen aset dan kewajiban lancar dari periode ke periode dapat mengarah pada analisis keuangan lebih lanjut untuk menilai kondisi keuangan jangka pendek suatu perusahaan. Terkadang mungkin mengejutkan bagi investor bahwa rasio modal kerja turun di bawah 1,0. Memecah komponen dan mengikuti uang akan menjelaskan alasannya. Misalnya, Perusahaan ABC melaporkan Gross Working Capital sebesar $7 miliar pada akhir kuartal keempat tahun 2023, versus $7,23 miliar dalam kewajiban lancar, untuk rasio modal kerja sebesar 0,97. Sebagian besar kewajiban lancar berasal dari utang jangka pendek sebesar $3 miliar.

Pada akhir kuartal ketiga tahun 2024, ABC telah melunasi seluruh utangnya sebesar $3 miliar tanpa menambah utang lagi. Gross Working Capital mencapai $7,8 miliar dan kewajiban lancar mencapai $5 miliar, sehingga rasio modal kerja menjadi 1,56. Antara akhir tahun 2023 dan September 2024, perusahaan melunasi utang jangka pendeknya, sehingga mengurangi kewajiban lancar dan membuat rasio modal kerja berada di atas 1,0.

Working Capital Microsoft

Pada neraca per 30 Juni 2024, Microsoft melaporkan total aset lancar sebesar $159,73 miliar. Ini terdiri dari kas, setara kas, investasi jangka pendek, piutang, persediaan, dan aset lancar lainnya. Perusahaan melaporkan total aset sebesar $512,16 miliar, meskipun semua aset jangka panjang tidak termasuk dalam Gross Working Capital. Microsoft juga melaporkan total kewajiban lancar sebesar $125,29 miliar. Meskipun jumlah ini akan dikurangi dari aset lancar untuk memperoleh modal kerja bersih, jumlah ini tidak termasuk dalam pertimbangan Gross Working Capital. Oleh karena itu, per 30 Juni 2024, Microsoft memiliki Gross Working Capital sebesar $159,73 miliar.

Kesimpulan

Gross Working Capital adalah nilai total aset lancar perusahaan. Gross Working Capital memberikan wawasan tentang likuiditas jangka pendek perusahaan, tetapi sangat berguna jika dinilai dengan kewajiban lancar untuk menentukan modal kerja bersih. Modal kerja bersih adalah metrik yang lebih baik untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya, yang menunjukkan kemampuan pengelolaan modal dan stabilitas keuangannya.

Artikel Sebelumnya
Artikel Berikutnya

Artikel Terbaru