Harga minyak mentah WTI diperdagangkan di sekitar level $70.5 per barel di tengah belum meredanya tensi geopolitik di wilayah Timur Tengah.
Meskipun terdapat upaya diplomatik, berlanjutnya aksi saling serang membuat para investor khawatir bahwa konflik akan mengganggu pasokan minyak dari wilayah tersebut.
Sementara itu, aktivitas bisnis di Zona Euro dilaporkan stagnan, namun masih berada di zona kontraksi, sehingga meningkatkan kekhawatiran tentang prospek permintaan minyak dari wilayah Eropa.
Selain itu, kekhawatiran terhadap prospek permintaan minyak dari China belum sepenuhnya mereda, di mana para trader masih menantikan kejelasan mengenai kebijakan stimulus dari China.
Meskipun demikian, terdapat sejumlah sentimen positif dari AS, di mana produksi kilang di AS mencapai level tertinggi dalam enam tahun terakhir.
Di sisi lain, kekhawatiran bahwa pasokan minyak pada beberapa kuartal mendatang akan mengalami surplus terus membayangi harga minyak.