Menguatnya mata uang Dolar AS membuat Euro anjlok 2% ke sekitar level $1.07. Kondisi ini terjadi setelah Donald Trump dilaporkan unggul sementara atas Kamala Harris dalam pemilihan Presiden AS.
Dari Eropa, para investor terus menilai prospek kebijakan moneter European Central Bank (ECB) pasca tingkat inflasi di wilayah Benua Biru tersebut dilaporkan naik.
Menurut data terbaru, tingkat inflasi di Zona Euro naik menjadi 2%, atau lebih tinggi dari ekspektasi naik 1.9%.
Selain itu, tingkat inflasi inti juga dilaporkan naik 2.7%, atau sedikit lebih tinggi dari perkiraan turun menjadi 2.6%.
Pasca rilis data tersebut, para investor saat ini memperkirakan ECB akan kembali menurunkan suku bunganya sebesar 25 basis poin pada bulan Desember.