Dolar Australia melemah lebih dari 1% di tengah menguatnya mata uang Dolar AS, terutama setelah Donald Trump dilaporkan unggul sementara atas Kamala Harris dalam pemilihan Presiden AS.
Dari Australia, Reserve Bank of Australia (RBA) baru-baru ini memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga di angka 4.35% seperti yang telah diperkirakan sebelumnya.
Pasca pertemuan, Gubernur RBA Michele Bullock memberikan pernyataan yang cenderung hawkish, di mana dia mengindikasikan kebijakan moneter harus tetap ketat mengingat masih tingginya risiko inflasi dan masih kuatnya pasar tenaga kerja.
Sementara itu, sebuah data yang dirilis pada hari Rabu (5 November) kemarin mengungkapkan bahwa sektor industri Australia mengalami kontraksi lebih lanjut – mengindikasikan adanya pelemahan aktivitas bisnis selama 30 bulan berturut-turut.